News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Papua

TERKINI Kerusuhan Papua, JK Bicara Keterlibatan Asing, Gubernur Papua Soal Penanganan: Harus di Sini

Penulis: Miftah Salis
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tampak sejumlah pertokoan di salah satu ruas jalan di Kota Jayapura pada Jumat (30/8/2019) masih ditutup warga.

TRIBUNNEWS.COM - Kerusuhan yang terjadi di sejumlah wilayah di Papua masih dalam penanganan pihak-pihak terkait.

Soal pihak yang yang diduga berperan, Wapres JK bicara mengenai keterlibatan asing.

Sementara itu, Gubernur Papua meminta penanganan kasus harus di wilayah Papua.

Sejumlah aksi unjuk rasa yang digelar warga Papua berakhir dengan kerusuhan beberapa waktu ini.

Terakhir, kerusuhan terjadi dalam aksi unjuka rasa di Jayapura pada Kamis (29/8/2019).

Sejumlah bangunan penting menjadi amukan massa.

Aktivitas pun sempat mengalami kelumpuhan.

Baca: Anggota DPD RI Terpilih Ungkap Gus Dur dan Jokowi yang Bisa Curi Hati Rakyat Papua karena Alasan Ini

Baca: Rizal Ramli Sarankan Setiap Rakyat Papua Dapat Rp 1 Juta secara Langsung, Tidak Melewati Birokrasi

Unjuk rasa yang dilakukan di sejumlah wilayah di Papua menyusul dugaan tindakan rasisme yang dialami oleh mahasiswa Papua di Surabaya beberapa waktu lalu.

Aksi kerusuhan sebelumnya juga sempat pecah di Deiyai, Manokwari, dan Fakfak.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto sempat mengatakan adanya penumpang gelap di balik kerusuhan yang terjadi di Papua.

Hal ini disampaikannya seusai menggelar rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Wapres JK, dan beberapa pejabat lain.

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla, menyebut adanya kemungkinan keterlibatan pihak asing.

Dikutip dari Kompas.com, pihak asing yang dimaksud di sini tidak mewakili negara.

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (27/8/2019). (TRIBUNNEWS/RINA AYU PANCA RINI)

"Asing mungkin iya (ada). Bukan negara. Bedakan asing dan negara," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (4/9/2019).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini