Seperti beberapa WNA dari Australia yang terlibat dalam kerusuhan di Papua yang tak mewakili Australia.
Empat WNA dideportasi setelah kedapatan terlibat demontrasi di Sorong, Papua Barat.
Mereka adalah Baxter Tom (37 tahun), Davidson Cheryl Melinda (36), Hellyer Danielle Joy (31), dan Cobbold Ruth Irene (25).
JK juga menyebut sosok Benny Wenda.
Benny Wenda memang santer dikabarkan menjadi dalang di balik kerusuhan yang terjadi di Papua.
"Buktinya di Manokwari (Sorong) kemarin ada tiga (empat) WN (Warga Negara) Australia ikut demo."
"Kemudian Benny Wenda di Inggris memberi instruksi atau apa, dia kan bukan WNI sudah WN Inggris. Orang asing juga berarti itu campur tangan," katanya.
Baca: Mahfud MD Kenang Kisah Gusdur Lakukan Pendekatan dengan Papua, Terharu
Baca: Terkait Rusuh di Papua, Polri Sebut Benny Wenda Sebar Konten Hoaks ke Koneksinya di Eropa dan Afrika
Soal kerusuhan di Jayapura, Polda Papua telah menetapkan setidaknya 33 orang tersangka.
Sebanyak lima tersangka ditahan di Polres Jayapura sementara 28 tersangka lain ditahan di Mapolda Papua.
"Tersangka sudah 33 orang, 5 orang ini ditetapkan menjadi tersangka karena membawa senjata tajam," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, di Jayapura, Rabu (4/9/2019), dikutip dari Kompas.com.
Menanggapi penetapan 33 tersangka tersebut, Gubernur Papua, Lukas Enembe meminta penyelesaiannya dilakukan di dalam wilayah Papua.
"Saya minta anak-anak yang ditahan karena peristiwa kemarin penyelesaiannya harus di sini, tidak boleh di luar. Harus selesai di Polda Papua, Kejaksaan Tinggi Papua dan Pengadilan Tinggi Papua," ujar Lukas usai melakukan pertemuan dengan pimpinan paguyuban Kemasyarakatan se-Kota Jayapura, di Jayapura, Rabu (4/09/2019).
Masih mengutip dari Kompas.com, Lukas tak ingin masalah kembali muncul apabila penyelesaian dilakukan di luar wilayah Papua.
Kerusuhan yang terjadi di Jayapura, diakui Lukas berada di luar dugaannya.