Jajaran PGRI Kota Palembang sempat menggelar upacara penghormatan terakhir bagi Bambang.
Baca: Sopir Truk Tersangka Kecelakaan Maut di Tol Cipularang Meninggal, Begini Keterangan Saksi Mata
Baca: CCTV yang Terpasang di Lokasi Tol Cipularang Tak Berfungsi Saat Kecelakaan Terjadi
Pensiun Tahun Depan
Almarhum Bambang Pudi Astomo sebenarnya akan pensiun tahun depan.
Di SMP N 35 Palembang tempatnya saat ini mengajar, Bambang telah mengabdi selama 17 tahun.
Hal inilah yang menjadi kesedihan mendalam di hati murid maupun rekan satu profesi Bambang.
"Pak Bambang tahun depan akan pensiun, tapi belum sempat menikmati masa itu beliau sudah meninggal," ujar Dahlia, salah seorang rekan satu profesi Bambang saat ditemui usai upacara pelepasan jenazah di rumah duka, Rabu (4/9/2019).
Baca: Tak Terima Didamaikan, Orangtua Siswa dan Anak Keroyok Guru yang Sedang Mengajar, Videonya Viral
Sebelum dimakamkan di TPU Gunung Semeru Plaju, dilakukan upacara pelepasan jenazah Bambang secara kedinasan.
Selain berstatus sebagai aparatur sipil negara, almarhum Bambang aktif sebagai anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Palembang.
Saat upacara pelepasan jenazah berlangsung, suasana duka begitu sangat terasa.
Air mata kesedihan tak hanya terlihat dari pihak keluarga, namun murid-murid serta rekan satu profesi Bambang juga tak kuasa menahan air matanya.
"Almarhum orangnya ramah, dia juga baik dan suka bercanda. Kami sangat kehilangan sosok beliau, "ujar Dahlia.
Sementara itu, Syafril satu di antara petugas dalam upacara pelepasan jenazah Bambang mengatakan, upacara pelepasan jenazah merupakan suatu bentuk penghormatan atas pengabdian Bambang sebagai salah seorang ASN yang telah mengabdi selama kurang lebih 30 tahun lamanya.
"Ini merupakan bentuk penghormatan dari pemerintah kota Palembang terhadap aparatur sipil Negara atau anggota korpri yang tergabung dalam pemerintahan kota Palembang. Beliau juga masih tergabung dalam PGRI Palembang,"ujarnya.
Duka Keluarga