Warga akhirnya memutuskan menutup tanah keramat itu dengan bangunan permanen.
Sebuah tugu dengan model berundak setinggi sekira 1 meteran dibangun di atas tanah itu.
Di tugu tertulis "Lemah Lewih" memakai huruf latin sebagai penanda tanah tersebut.
Sulung bersyukur, seusai ditutup bangunan, tempat itu tak lagi disalahgunakan orang.
Sekarang keberadaan tugu itu melengkapi daya tarik wisata Umah Wayang yang dikelola Sulung dan Kusno sebagai rintisan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Sulung mengatakan, muasal Lemah Lewih konon terkait legenda tokoh yang babad alas desa, Ki Purwasuci, yang membagi-bagikan tanah kepada anak-anaknya.
Namun, dia tak tahu bagaimana akhirnya tanah itu bisa tersisa hingga dinamai Lemah Lewih.
Apakah Ki Purwasuci sengaja menyisakan tanah itu dengan alasan tertentu atau perjalanan sejarah kemudian yang membentuknya?
Fenomena ini masih menjadi teka-teki. (khoirul muzakki)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Misteri Tanah Tak Bertuan di Purbalingga Jawa Tengah, Pernah Jadi Tempat Ziarah Pelanggan Togel, https://jateng.tribunnews.com/2019/09/10/misteri-tanah-tak-bertuan-di-purbalingga-jawa-tengah-pernah-jadi-tempat-ziarah-pelanggan-togel?page=all.