Pelaku kemudian berupaya untuk membuat perjanjian dengan korban untuk membersihkan namanya dan berjanji tidak akan bertemu lagi.
Namun melihat foto gadis pujaanya itu bersama pria lain, RG pun cemburu dan sakit hati.
Baca: Kasus Oknum Kepsek dan Guru TK Berbuat Mesum, Warga Curiga Ada Sepeda Motor Malam-malam di Sekolah
Sementara itu, Kapolsek Sumur Bandung Kompol Ari Purwantono mengatakan bahwa tiga hari sebelum penusukan, pelaku sudah memetakan tempat dan mengamati aktifitas korban di sekolahnya.
"Jadi tiga hari sebelumnya (pelaku) memetakan tempat, dan keluarnya jam berapa si korban ini," kata Ari.
Ari juga menduga bahwa pelaku sudah merencanakan niat jahatnya tersebut.
"Sudah ada niatan, (pisau) ini disiapkan dari rumah," kata Ari.
RG yang bekerja sebagai pelayan kedai kopi tersebut terobsesi untuk memiliki korban.
Ia juga kerap menguntit Instagram korban hingga membuntuti korban.
"Sudah tiga kali membuntuti, jadi dia observasi lapangan. Dia terobsesi dengan satu gadis ini," tuturnya.
Korban yang mengetahui kelakuan pelaku merasa risih dan menolak cinta pelaku.
"Motifnya, ini pelaku mengejar terus korban sejak kenal sudah lama, mulai dari korban sejak SMP, sampai dipantau lewat IG dan ternyata cinta ditolak, sehingga terjadi seperti itu," terang Ari.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Lengkap Pemuda di Bandung Tusuk Gadis Pujaan karena Cinta Ditolak"
(Tribunnews.com/ Renald)(TribunJabar/ Yongki Yulius)(Kompas.com/ Agie Permadi)