TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Aksi pembunuhan sadis yang dilakukan AA (20) kepada seorang nenek bernama Iyah (60), dilakukan lantaran pelaku sakit hati.
AA mengatakan, korban menyebarkan informasi soal utang ibunya sebesar Rp 14 ribu ke warga.
Pasalnya banyak warga yang membicarakan soal utang tersebut.
Pada Sabtu (14/9/2019) sore, AA lantas bertemu Nenek Iyah di sebuah saung di tengah sawah di Kampung Lebak Jero, Desa Jayabakti, Kecamatan Banjarwangi.
"Saat ketemu, spontan saya bacok tiga kali," ujar AA di Mapolres Garut, Selasa (17/9/2019).
Padahal saat itu, AA sedang mencari madu di sekitar lokasi kejadian.
Tanpa sengaja ia malah bertemu dengan korban, Nenek Iyah.
"Setelah meninggal saya bawa ke gubuk. Saya tutup pakai jerami lalu saya bakar," katanya.
Ia mengaku tak ada niat membunuh nenek Iyah.
Namun AA yang sudah gelap mata, langsung membacok korban dengan golok yang dibawanya untuk mengambil madu.
"Saya minta maaf dan khilaf," katanya menyesali perbuatannya.
Sebelumnya diberitakan, seorang nenek ditemukan tewas di sebuah gubuk yang terbakar di Desa Jayabakti, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Sabtu (14/9/2019).
Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna didampingi Kasatreskrim Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng, menyebut jasad nenek Iyah ditemukan di sebuah gubuk yang terbakar.
Warga mulanya tak menduga ada orang di dalam gubuk.