TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Setelah dinyatakan normal selama dua hari, penerbangan di Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kembali kacau akibat kabut asap yang pekat, Rabu (18/9/2019).
Kabut asap akibat kebakaran hutan menyelimuti landasan pacu.
"Hari ini terganggu lagi, jarak pandang di runway (landasan pacu) sempat di bawah 100 meter," ujar Kepala Komunikasi dan Legal Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Aditya Putra Patria, saat dihubungi, Rabu.
Ada 6 penerbangan yang seharusnya berangkat pada pagi hari dengan berbagai kota tujuan terpaksa bertahan di apron menunggu kabut asap mereda.
Untuk menghindari penumpukan di ruang tunggu bandara, penumpang terpaksa bertahan di dalam pesawat selama 2 hingga 3 jam.
"Ada enam yang delay, terpaksa bertahan di apron, setelah aman baru diberangkatkan," lanjut Aditya.
Selain mengacaukan jadwal keberangkatan, kabut asap juga mengganggu jadwal kedatangan.
Setidaknya ,ada enam pesawat yang akan mendarat, terpaksa bertahan di bandara asal.
Bahkan, salah satu pesawat Lion Air JT 320 harus berputar-putar di langit Banjarmasin, untuk menunggu jarak pandang aman sebelum mendarat.
"Selain yang berangkat, jadwal kedatangan juga berdampak. Ada enam yang terpaksa stay di bandara asal, bahkan JT 320 holding selama 30 menit," ucap Aditya.
Rata-rata, pesawat yang batal berangkat pada pagi hari mengalami keterlambatan berangkat selama 2 hingga 3 jam.
Pesawat baru diterbangkan satu per satu setelah jarak pandang di landasan pacu sudah di atas 1.000 meter.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kabut Asap Pekat Kacaukan Jadwal Penerbangan Bandara di Banjarmasin"