TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di pulau Kalimantan dan Sumatera menjadi sorotan publik beberapa pekan terakhir.
Wilayah yang terdampak kebakaran hutan dan lahan di beberapa pulau di Indonesia diselimuti asap pekat.
Banyak masyarakat yang menjadi korban dari kebakaran hutan dan lahan atau karhutla tersebut.
Penyakit pernapasan atau ISPA dialami oleh hampir setiap orang, karena setiap harinya terpapar udara yang sangat buruk.
Melansir laman Kompas.com, Minggu (22/9/2019), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memantau terdapat 1.431 titik panas di Kalimantan Barat per Jumat (20/9/2019).
Badan Metorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pontianak menyebutkan bahwa kualitas udara di kota tersebut per hari Jumat (20/9/2019), telah melampaui nilai ambang batas (NAB), yakni 495.05 µgram/m3.
Tak hanya di Kalimantan saja yang kualitas udaranya sanggat buruk, kualitas udara di Kota Jambi yang juga terkena dampak kebakaran hutan kian hari kian memburuk.
Melansir laman TribunJambi.com, Minggu (22/9/2019), Kabag Humas Pemkot Jambi Abu Bakar membeberkan data realtime pukul 21.00 WIB per tanggal 21 September 2019.
"Parameter PM 2.5 nilai konsentrasi 1175 di atas Baku Mutu Kategori berbahaya," beber Abu Bakar.