TRIBUNNEWS.COM, KULON PROGO - Sepasang kakak beradik, Hendrick Erli Arya Ditya (21) dan Devinta Arian Tika (18), babak belur setelah dikeroyok sejumlah pemuda di Girimulyo.
Dari informasi yang dihimpun Tribunjogja.com, pesta petasan menjadi pangkal permasalahannya.
Peristiwa itu terjadi pada malam Lebaran Juni 2019 kemarin di Jalan Pedukuhan Sabrang, Desa Giripurwo, Girimulyo dan Kepolisian Sektor Girimulyo menggelar rekonstruksi pada Senin (23/9/2019).
Ada 12 adegan yang direkonstruksi ulang dalam kegiatan itu.
Hendrick menyebut, kejadian bermula ketika ia bersepeda motor memboncengkan adiknya yang baru pulang kuliah di Yogya dan melintas di lokasi kejadian sekitar tengah malam.
Di lokasi kejadian, warga Pedukuhan Karangasem, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pengasih itu dikagetkan suara petasan yang disulut sekelompok pemuda yang sedang nongkrong di pinggir jalan tersebut.
Hendrick spontan mengumpat karena kaget dan hal itu terdengar oleh para pemuda tersebut lalu keduanya dihentikan paksa.
Setelah turun dari sepeda motor, Hendrick langsung didorong, ditarik, dan dipukul oleh para pemuda.
"Bahkan ada yang hendak memasukkan petasan ke dalam baju saya tapi bisa dicegah adik dan ia memeluk saya supaya tidak kena pukul."
"KTP saya sempat diambil mereka namun kemudian dikembalikan asalkan kami tidak melaporkan kejadian ini," kata Hendrick di sela rekonstruksi.
Tiga pemuda yang diduga terlibat dalam peristiwa tersebut kini telah dijadikan tersangka.
Yakni TH (memasukkan petasan ke kaos korban), SA (memegang kerah untuk menyeret) dan NU (memukul kepala).
Permasalahan ini baru dilaporkan ke polisi pada 12 Juni 2019 karena awalnya hendak diselesaikan secara kekeluargaan.
Ketiga terduga pelaku diketahui beberapa kali mendatangi rumah Hendrick untuk membicarakan persoalan itu.