TRIBUNNEWS.COM - Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Samsul Widodo turut hadir pada kegiatan Workshop Peningkatan Nilai Tambah Pewarnaan Alam pada Kain Tenun Ikat Berbasis Lingkungan Hidup di Desa Boti, Kecamatai Kei, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Senin (23/9/2019).
Kegiatan yang telah berlangsung sejak tanggal 19 September 2019 ini diikuti sekitar 60 penenun dari 22 Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan konsep live in designer bersama Desainer Merdi Sihombing.
Live in desainer adalah sebuah konsep di mana para desainer tinggal bersama para penenun yang ada di daerah tertinggal untuk memberikan pendampingan teknik menenun dan pewarnaan alami dengan memanfaatkan sumber daya alam lokal sehingga ramah lingkungan dan diterima di pasar modern.
Desa Boti sendiri merupakan salah satu desa penghasil tenun di NTT.
Menenun sudah menjadi tradisi masyarakat Boti, bahkan sudah diajarkan sejak dini.
Dirjen PDT mengatakan, Dana Desa bisa dialokasikan untuk pengembangan tenun, misalnya untuk pengadaan benih kapas, maupun membeli benang.
Melalui kegiatan ini, Dirjen PDT berharap dapat meningkatkan perekonomian masyarakat melalui tenun.
Pemanfaatan sumber daya alam berbasis lingkungan sangat penting untuk memastikan keberlanjutan ketersediaan sumber daya, dengan mempertimbangkan kapasitas daya tampung dan daya dukung lingkungan setempat.
Menggeliatkan kembali pasar maupun produksi tenun tradisional NTT merupakan salah satu maksud dari kegiatan ini. Tujuan utamanya adalah mengangkat perekonomian masyarakat dengan memberdayakan sumber daya tenun maupun kerajinan, yang dipenuhi nilai budaya lokal tanpa memberikan dampak penurunan kualitas lingkungan serta dapat menjaga kelestarian lingkungan eksisting daerah.
Dalam kegiatan ini, Ditjen PDT juga menggandeng Bank NTT, Dekranasda Provinsi NTT, desainer Merdi Sihombing, dan Tokopedia.
Bank NTT mengambil peran sebagai salah satu venture capital yang dapat mendukung akses permodalan.
Dekranasda bisa melestarikan dan mengembangkan warisan budaya nusantara melalui pembinaan serta pengembangan seni kerajinan untuk mengangkat harkat martabat serta taraf hidup kesejahteraan para perajin Indonesia.
Keterlibatan desainer Merdi Sihombing diharapkan bisa mentransfer ilmunya kepada masyarakat, khususnya para penenun maupun pemotif tenun.
Sedangkan Tokopedia diharapkan bisa mendukung penjualan secara digital produk tenun dari daerah tertinggal.
Sebelum Desa Boti, kegiatan peningkatan nilai tambah tenun dan kerajinan dengan pewarna alami telah dilaksanakan di Desa Setanggor, Kabupaten Lombok Tengah, Desa Limboro, Kabupaten Donggala, dan Desa Lahusa Fau, Kabupaten Nias Selatan.
Kabupaten Wamena, Provinsi Papua direncanakan sebagai lokasi terakhir penyelenggaraan kegiatan peningkatan nilai tambah pewarna alam. (Willy Widianto/Tribun)