News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

7 Fakta di Balik Siswa SMP Tewas Usai Dihukum Lari Guru, Sudah Bilang Capek, Hukuman Tetap Lanjut

Editor: Galuh Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa SMP Kristen 46 Mapanget Barat, Fanly Lahingide (14) Warga Perumahan Tamara, Kelurahan Mapanget Barat, Lingkungan VIII, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulut, meninggal dunia, Selasa (1/10/2019) setelah dirinya diberi ganjaran lari memutari lapangan sekolah. Tribun Manado/Jufry Mantak

TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini publik sempat dikejutkan dengan pemberitaan kematian seorang siswa SMP karena kelelahan dihukum lari kelililing lapangan oleh gurunya.

Fanly Lahingide, siswa SMP Kristen 46 Mapanget Barat, Manado ini tewas setelah menjalankan hukuman dari guru lantaran terlambat datang ke sekolah.

Diketahui, pada Selasa 1 Oktober 2019 pagi, siswa berusia 14 tahun ini terlambat datang ke sekolah.

Akibatnya dia diberi ganjaran oknum guru piket berinisal CS untuk berdiri dibawah terik matahari selama 15 menit.

Fanly Tewas setelah dihukum guru karena datang terlambat ke sekolah (Tribun Manado)

Rupanya bukan hanya itu saja, Fanly yang mengaku sudah pusing harus menjalani hukuman kedua dengan berlari mengelilingi lapangan sekolah.

Ternyata, Fanly sendiri sudah memohon pada CS untuk beristirahat saat berlari karena lelah, tetapi tak diizinkan. 

Terkait hal itu, Fanly pun akhirnya pingsan dan meninggal dunia saat menjalani hukuman tersebut.

Berbagai fakta menarik dan penuh kontroversi mengiringi kematian Fanly Lahingide setelah dihukum gurunya lantaran datang terlambat ke sekolah.

TribunStyle himpun dari berbagai sumber, berikut 7 fakta menarik tewasnya Fanly Lahingide setelah dihukum gurunya  berdiri dibawah teriknya matahari hingga berlari 20 kali mengitari lapangan.

1. Datang Terlambat ke Sekolah

Halaman Selanjutnya >

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini