News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Papua

Pantau Kedatangan 24 Warganya dari Wamena, Bupati Sampang Tunda Kunjungan ke Jepang

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Sampang, Slamet Junaidi saat bersama warganya yang baru saja tiba dari Wamena, Papua, di Pendopo Trunojoyo Sampang, Jalan Wijaya Kusuma Kecamatan/Kabupaten Sampang, (2/9/2019) malam. TRIBUNMADURA.COM/HANGGARA PRATAMA

TRIBUNNEWS.COM, SAMPANG - Bupati Sampang, Slamet Junaidi menunda kunjungannya ke negara Jepang. Slamet Junaidi memilih memantau pemulangan warganya yang dievakuasi dari kerusuhan di Wamena, Papua.

Slamet Junaidi mengaku mendapat undangan sebagai pemateri di University Nagoya, Jepang.

Namun di saat yang sama merupakan jadwal evakuasi 24 warga Sampang dari Wamena.

"Karena ini bersangkutan dengan nasib manusia dan lebih urgen dari pada kunjungan saya ke Jepang," ujarnya kepada TribunMadura.com, Kamis (3/9/2019).

Dijelaskan, selain menjadi pemateri di University Nagoya, Jepang, pihaknya membatalkan pertemuan dengan sejumlah pengusaha di Nagoya.

"Tentunya pertemuan itu kami ingin mengajak pengusaha di Nagoya agar mau berinvestasi di Sampang," ungkap Slamet Junaidi.

Pengungsi kerusuhan Wamena Papua asal Kabupaten Sampang berada di Pendopo Trunojoyo Sampang, Jalan Wijaya Kusuma Kecamatan/Kabupaten Sampang, Rabu (2/9/2019). (Hanggara Pratama/Tribun Madura)

Ia menambahkan pihaknya akan mengatur waktu lagi untuk merealisasikan pertemuan tersebut.

"Jadi kalau dengan kunjungan saya ke Jepang itu gampang, satu atau dua pekan lagi saya bisa ke sana, namun kalau bersangkutan dengan masyarakat itu tidak bisa ditunda lagi," ujarnya.

28 Warga Tertahan di Wamena

Upaya memulangkan warga Sampang akibat kerusuhan di Wamena Papua terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Hingga kini, masih ada puluhan warga Sampang yang berada di perantauan.

Bupati Sampang, Slamet Junaidi mengatakan saat ini warga Sampang yang tersisa di Wamena, Papua sebayak 28 orang.

Herman (tengah), baru tiba di Sampang dan berada di Pendopo Trunojoyo Sampang, Jalan Wijaya Kusuma Kecamatan/Kabupaten Sampang, Rabu (2/9/2019). TRIBUNMADURA.COM/HANGGARA PRATAMA (Tribunmadura.com/Hanggara Pratama)

"Sebenarnya jumlahnya 30 sekian, tapi beberapa orang bisa pulang sendiri," ujarnya kepada TribunMadura.com, Rabu (2/9/2019).

Dari jumlah puluhan warga Sampang yang tersisa, saat ini kondisinya baik-baik saja karena telah diungsikan di suatu paguyuban di wilayah kerusuhan tersebut.

Baca: Pelaku Pemerkosaan dan Pembakar Janda di OKI Divonis Hukuman Mati

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini