TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR -- Kepolisian berhasil mengungkap jaringan prostitusi di Cipanas, Kabupaten Cianjur.
Di jaringan prostitusi tersebut, sejumlah korban direkrut tersangka untuk dijadikan pekerja seks komersial dan lady boy.
Para pekerja seks komersial tersebut dieksploitasi secara seksual.
Tujuannya, agar tersangka mendapatkan keuntungan dari transaksi bisnis haram tersebut.
Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto, menuturkan kronologi pengungkapan jaringan prostitusi internasional tersebut.
Baca: Gadis yang Dicabuli Ayah & Teman Ayahnya Lalu Hamil 2 Bulan Dipukuli jika Menolak, Kini Alami Trauma
Baca: Penyesalan Gisella Anastasia Setelah Cerai dari Gading Marten: Gempi Rindu Tidur Bertiga
Baca: Syahrini dan Ayu Dewi Masih Berteman Baik Meski Tak Lagi Pernah Terlihat Bersama, Lihat Buktinya
Baca: Menteri BUMN Serahkan Bantuan Broadband Learning Center dan Sambungan Elektrifikasi
Baca: Maia Estianty Ungkit Momen Kehilangan Al-El-Dul di Depan Peserta Indonesian Idol, Berpesan Menohok
Awalnya, anggota Satreskrim melakukan pengintaian.
Hingga akhirnya, didapati bagaimana jaringan prositusi itu beroperasi.
Rupanya, beberapa mobil berkeliling di sekitar vila di wilayah Kota Bunga Cipanas.
Para pelaku menawarkan para PSK dan lady boy ke wisatawan di mobil itu.
Di dalam mobil tersebut, ada yang bertugas sebagai sopir, ada juga yang bertugas melakukan negosiasi dengan WNA.
Para PSK dan ladyboy itu memang ditawarkan melalui mobil yang berkeliling, persis seperti jajanan tahu bulat keliling yang populer di Bandung dan kota-kota sekitarnya.
Hingga akhirnya, dilakukan penyergapan di tiga lokasi berbeda.
"Setelah kami sergap didapati beberapa tersangka yang mempunyai tugas berbeda-beda," ujar Juang Andi, saat menggelar konferensi pers di kantornya, Selasa (8/10/2019) sore.
Dalam foto-foto yang diterima TribunJabar.id, para pelaku bisnis prostitusi internasional itu tampak masih muda.