Saat itu masyarakat di Desa Manduang merasa curiga karena gerombolan remaja ramai-ramai melintas saat malam hari.
Bahkan jumlahnya menurut warga sampai puluhan orang.
"Masyarakat curiga, karena malam-malam ada gerombolan anak-anak melintas di Desa Manduang," ujar Suparta.
Warga yang curiga lalu mengikuti gerombolan remaja tersebut dan ternyata mereka berkumpul di jembatan perbatasan antara Desa Manduang, dan Desa Aan.
Lokasinya tidak jauh dari Setra Manduang.
Gerombolan remaja yang didominasi siswa SMP dan SMA ini, terbagi menjadi dua kelompok.
Mereka sengaja berkumpul di lokasi tersebut karena sepi dan rencananya akan menjadi lokasi untuk berkelahi.
"Mereka belum sempat memulai perkelahian, dan warga sekitar sudah sigap dengan membubarkan dan mengamankan anak-anak tersebut," jelas Suparta.
Baca: NAS, Jaringan Teroris yang Menikahkan Abu Rara-Fitri Dijemput Densus 88 di Lampung
Puluhan remaja tersebut lalu lari tunggang langgang saat diamankan warga.
Sekitar 13 remaja, berhasil diamankan warga sekitar dan dibawa ke Balai Banjar Jero Manduang.
Sementara beberapa anak lainnya berhasil kabur.
Agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan, warga lalu menghubungi polisi.
Mereka kemudian digiring ke Polsek Klungkung untuk dimintai keterangan.
Bahkan ada yang masih berusia 12 tahun atau kelas VI SD yang juga dimankan kepolisian.