TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Kajian Sosial dan Politik M 16 Mataram memberikan masukan ke pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengenai calon sekretaris daerah (sekda).
Upaya memberikan masukan tersebut dilakukan dengan cara menggelar diskusi bertajuk "Sekda NTB Idola" di De-Lima Cafe, Kota Mataram, Kamis, (17/10/2019) kemarin.
Anggota Dewan Pendiri M 16, Hendra Kesumah mengatakan ada fenomena baru dalam pemilihan Sekda NTB. Fenomena baru itu berupa keterlibatan masyarakat memberikan masukan terkait Sekda NTB.
"M16 mengucapkan terima kasih atas kepedulian dan atensi Pak Gubernur NTB yang bersedia hadir mendengarkan masukan forum Kamisan ini," kata dia, dalam keterangannya, Jumat (18/10/2019).
Pada saat ini terdapat lima calon sekda NTB yang dinyatakan lulus seleksi administrasi oleh Pansel JPT Madya Pemprov NTB.
Mereka yaitu, Asisten I Setda NTB, Dra. Hj. Baiq Eva Nurcahyaningsih, M. Si, Kepala Distanbun NTB, Ir. H. Husnul Fauzi, M. Si, Kepala Bappenda NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M. Si, Kepala DPMPTSP NTB, Drs. H. L. Gita Ariadi, M. Si dan Asisten II Setda NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M.TP.
Sementara itu, Gubernur Provinsi NTB, Zulkieflimansyah, mengapresiasi penyelenggaraan acara diskusi itu. Dia mengaku menerima banyak masukan soal sosok Sekda ideal.
"Saya terimakasih apa yang disampaikan sebagai informasi yang luar biasa," ujarnya.
Dia menjelaskan gubernur mempunyai peran menentukan Sekda. Sejauh ini, dia menilai, lima calon sekda berkualitas. Namun, dia menginginkan mendengar informasi dari berbagai pihak.
Dia membutuhkan Sekda minimal orang yang tidak mempunyai agenda berbeda dengan gubernur.
"Semua orang saya kenal baik dan semua bisa kerjasama. Kita ini manusia biasa dalam proses mengambil keputusan, oleh karena itu saya ingin dengar siapa sebenarnya yang disuarakan," ujarnya.
Nantinya, setelah pansel menetapkan sekda terpilih, hasil itu akan diserahkan ke pemerintah pusat dengan pertimbangan gubernur.
Diskusi tersebut menghadirkan Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah sebagai pembicara utama.
Selain Gubernur, sejumlah tokoh yang menjadi narasumber utama seperti, Lesa Demarkasi Hasan Masat, Anggota DPRD NTB Ruslan Turmuzi, Aktivis PMII Lombok Timur Taufik Hidayat , Aktivis LSM SUAKA , Bustomi Taifuri dan Wakil Direktur Mi6, Nasib Ikroman
Dalam diskusi yang dipimpin Ahmad SH tersebut dihadiri puluhan mahasiswa, aktivis, politisi hingga awak media.