TRIBUNNEWS.COM, RENGAT - Lebih dari 2000 peserta mengikuti Gowes Nusantara yang berlangsung kota Rengat, Indragiri Hulu, Riau, pada Minggu (20/10/2019), di tepian Danau Raja.
Kegiatan yang merupakan bagian dari program Ayo Bergerak Kemenpora yang memiliki tagline "Di Mana Saja, Kapan Saja, Bersama Siapa Saja" itu dilepas oleh Wakil Bupati Indragiri Hulu, Khairizal SE, Msi bersama Staf Ahli Bidang Ekonomi Kreatif Kemenpora, Jonni Mardizal.
Kepada Media, Khairizal mengatakan, dirinya mengaku senang dengan antusiame masyarakat yang ikut ambil bagian dalam perhelatan ini. Pasalnya, jumlah peserta yang ikut ternyata jauh lebih banyak dari yang diprediksi sebelumnya.
"Antusiasme itu juga terlihat dengan partisipasi masyarakat yang datang tidak hanya dari wilayah kabupaten Indragiri, tetapi juga dari kota dan kabupaten lain" ucap Khairizal.
Berdasarkan catatan penyelenggara, selain warga Rengat dan seputaran Indragiri, para peserta juga berasal dari kota dan kabupaten lain.
Bahkan sebagian ada yang datang dari provinsi tetangga, seperti Jambi dan Sumatera Utara.
Dengan antusiasme yang demikian besar Khairizal berharap target penyelenggaraan acara berupa meningkatkan minat masyarakat untuk berolahraga bisa tercapai. Selain itu juga bisa memunculkan bibit atlet balap sepeda yang berprestasi nantinya.
"Saat ini komunitas pesepeda telah banyak berdiri di sini. Kita berharap dari sana bisa menghasilkan peseda handal yang berprestasi nantinya," tambahnya.
Harapan tersebut wajar muncul karena Riau sendiri memiliki sejumlah event balap sepeda level internasional, seperti Tour de Siak yang sudah masuk dalam kalender ISSI dan UCI.
Tak hanya dari sisi olahraga prestasi, event ini juga diharapkan mampu menggairahkan pariwisata di provinsi ini.
"Itu salah satu alasan mengapa acara ini kami pusatkan di Danau Raja," imbuhnya.
Pernyataan sang wakil Bupati juga diaminkan oleh Jonni Madrizal. Menurutnya, selain memungkinkan untuk mendapatkan calon atlet balap sepeda, perhelatan Gowes Nusantara juga bertujuan untuk mempromosikan pariwisata tanah air.
"Sebagai kegiatan yang masuk kategori sport tourism, event seperti ini akan membuat masyarakat bergerak yang itu sudah pasti memiliki nilai ekonomi dan kita tahu, pariwisata telah ditetapkan sebagai salahsatu andalan devisa nasional," tutur Jonni Madrizal.
"Sementara Kemenpora berkepentingan dalam kaitan penggalian devisa negara, setelah sumber daya alam seperti minyak bumi yang tadinya jadi devisa andalan, cadangannya mulai menipis," ujar Jonni.