Laporan Wartawan Tribun Lampung Robertus Didik Budiawan Cahyono
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Dwi Tanoyo (31), pembacok ayah kandung pakai sabit hingga tewas mengaku telah menyesali perbuatannya.
Dwi Tanoyo masih belum mempercayai realita yang terjadi.
Selain harus berhadapan dengan hukum, Dwi harus kehilangan ayahnya sendiri, Ahmad Kasian (78).
Kepada petugas Polsek Pagelaran, Dwi mengaku tak menyangka sampai gelap mata menghabisi nyawa ayahnya.
Padahal tadinya Dwi hanya berniat menakut-nakuti saja
Ia berdalih, tidak ada niat untuk membunuh orangtuanya.
"Tidak ada rencana (pembunuhan), dalam hati kecil saya pun tidak ada (niat membunuh)," tukasnya.
Baca: Gara-gara Dimintai Uang untuk Bayar Sekolah, Ayah Cabuli Anak Kandung, hingga Ancam Membunuh
Persoalannya, tambah dia, ayahnya selalu membicarakannya terus, karena di rumah menganggur.
Dwi mengaku sebelumnya merantau dan bekerja.
Setelah di rumah hanya membantu orang tua mencari rumput.
Tapi Dwi masih tidak percaya telah melukai ayahnya hingga tewas padahal setiap ayahnya memarahi, biasanya Dwi pergi meninggalkannya.
Dwi pun mengaku tidak pernah berbicara kasar kepada orang tua.
"Saya benar-benar menyasal, saya bersumpah demi langit dan bumi saya khilaf," tuturnya.