TRIBUNNEWS.COM -- Pembunuhan seorang wanita Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian PU Palembang, Apriyanita yang jasadnya dicor di sebuah pemakaman menggegerkan warga setempat.
Perempuan yang sebelumnya dilaporkan hilang dari keluarganya itu secara tidak sengaja ditemukan terbujur kaku di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang Kawat Lemabang Palembang, Jumat (25/10/2019) sore lalu.
Identitas korban akhirnya diketahui setelah warga menemukan kuburan yang mencurigakan dan setelah digali ternyata ada mayat dicor dalam semen.
Pihak keluarga langsung datang ke lokasi bersama aparat kepolisian.
Dari pengakuan ketiga tersangka, salah satunya mantan rekan kerja Apriyanita di kantor bernama Yudi.
Baca: Pemuda Adat Papua Berharap Calon Kabin dari Sipil, Usulkan Nama Suhendra
Baca: Penampilan Megawati saat Hadiri Pelantikan Menteri & Wamen Curi Perhatian, Lihat Warna Bajunya
Baca: Nasib PA Setelah Diamankan Terkait Prostitusi, Ini Pengakuannya Soal Putri Pariwisata Indonesia
Mereka menghabisi nyawa perempuan 50 tahun itu dengan cara menjerat lehernya memakai tali plastik atau rapia.
Untuk menghilangkan jejak, mereka mengubur Apriyanita yang sudah tidak bernyawa di TPU Kandang Kawat.
Sempat timbul pertanyaan, bagaimana para pelaku ini bisa menjalankan aksinya di sana tanpa diketahui petugas makam, meski mereka beraksi di malam hari.
Penelusuran Sripoku.com Sabtu (26/10/2019) siang, ternyata seorang oknum petugas makam di sana dilibatkan oleh Yudi.
Sebelumnya diketahui, Yudi hanya mengatakan dirinya memakai jasa seorang buruh bangunan untuk menjerat leher Apriyanita.
Ia pun mengatakan yang memberi saran untuk menghabisi nyawa Apriyanita adalah Acik, yang diakuinya adalah pamannya.
Rupanya, paman Yudi tersebut tercatat salah satu pegawai di sana.
Baca: Sikap Raffi Ahmad di Belakang Kamera Dibongkar Kru Rans Entertainment: Master Gimmick
Baca: Live Streaming MotoGP Australia 2019 Live Trans 7, Vinales Pole Position, Marquez & Rossi?
Baca: Rencana Agus Rahardjo dan Laode Syarif Setelah Pensiun dari Pimpinan KPK
Yudi menyapanya Acik, sementara pengakuan dari petugas makam menyebutkan namanya adalah Nopi.
Toni, salah satu petugas pemakaman TPU Kandang Kawat mengatakan bahwa Ikhwatun Novari atau yang akrab disapa Nopi melakukan penguburan tanpa sepengetahuan seniornya tersebut.