Dalam rekaman CCTV yang diterima Tribun, massa yang menyerang menggunakan sepeda motor, memakai helm dan melempari pagar bahkan mendobrak pagar gerbang masuk dan ruangan keamanan.
Kapolsek Cibeunying Kidul Kompol Anton membenarkan adanya peristiwa itu.
"Betul kejadiannya tadi malam. Anggota sedang mendalami, melakukan penyelidikan," ujar Anton.
Sementara itu, di lokasi kejadian, tampak penyelidik Satreskrim Polrestabes Bandung tengah berada di sekolah tersebut, memeriksa saksi.
Pantauan Tribun, ruangan kaca di pos keamanan tampak rusak karena pecah.
"Tadi malam sekitar pukul 22.00 ada petugas yang piket. Mereka menyerang dengan melempari batu dan berbagai benda lainnya. Pagar sekolah juga jebol," ujar Agus (46), petugas keamanan sekolah.
Ia mengatakan, massa yang datang diyakini masih berusia muda.
Baca: Cara Mengatasi Sakit Kepala Migrain, Coba Konsumsi 7 Jenis Makanan Ini
Baca: Soroti Emosi Xhaka pada Penggemar, Mantan Penyerang Arsenal Sebut Karir sang Kapten Telah Usai
Mereka tiba-tiba datang bergerombol, kemudian melempari ke arah pagar sekolah.
"Tadi malam yang piket langsung masuk ke dalam karena massa tiba-tiba menyerang. Sejauh ini tidak ada korban jiwa," ujar dia.
Belum diketahui motif di balik penyerangan ini. Hanya saja, terakhir sejumlah pelajar SMA 10 baru saja mengikuti Liga Pelajar Indonesia (LPI) di Stadion Sidolig.
"Enggak tahu pak, cuma memang sebelumnya anak-anak baru main bola LPI di Sidolig. Semuanya belum pasti," ujar Agus.
Polisi masih memeriksa saksi di sekolah pemerintah itu.
Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP M Rifai sempat mendatangi sekolah tersebut.
"Malam tadi sekitar jam 22.00 ada segerombolan orang menyerang. Kami sedang mencari barang bukti dan pelaku. Kami sedang mengkonsolidasikan agar Bandung ini aman dan kondusif," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Perusakan SMAN 10 Bandung Berawal dari Pertandingan Sepakbola dan Saling Ejek di Media Sosial