News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

3 Jenis Bencana yang Siap Mengancam Wilayah Kabupaten Sukoharjo di Musim Penghujan

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tanah longsor (TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI)

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Penanggulanan Daerah (BPBD) Sukoharjo, Sri Muryanto mengatakan setidaknya ada tiga jenis bencana yang bisa mengancam wilayah Kabupaten Sukoharjo.

Bencana seperti angin puting beliung, tanah longsor, dan banjir bisa terjadi sewaktu-waktu terlebih ketika memasuki musim penghujan.

Muryanto dalam sambungan telepon menjelaskan bencana angin puting beliung berpotensi menerjang seluruh wilayah Kabupaten Sukoharjo.

"Kalau angin kencang itu semua kecamatan berpotensi, karena tidak bisa diprediksi," ungkap Muryanto kepada Tribunnews.com, Rabu (30/10/2019) kemarin.

Muryanto tidak bisa memastikan wilayah mana saja, tapi bisa dilihat dari tanda-tanda alam untuk mengetahui potensi angin puting beliung.

"Angin kencang tidak diprediksi kita hanya tanda-tanda kalau ada mendung putih menjadi hitam, ada petir dan angin," katanya.

Baca: Warga Karanganyar Wajib Baca, Ini Wilayah Kabupaten Karanganyar yang Rawan Bencana

Sedangkan untuk potensi banjir di Kabupaten Sukoharjo terjadi di wilayah:

Wilayah selatan di Kecamatan Weru

1. Desa Tawang;

2. Desa Grogol;

3. Desa Karakan;

Wilayah utara bagian timur di Kecamatan Mojolaban

1. Desa Bekonang; 

2. Desa Bulu;

3. Desa Polokarto;

4. Desa Bakalan;

5. Desa Ngombakan; 

6. Desa Prana;

7. Desa Bugel; 

8. Desa Karangwuni; 

Baca: Musim Penghujan Semakin Dekat, BPBD Karanganyar Siap Hadapi Bencana

Kecamatan Grogol

1. Desa Pandeyan;

2. Desa Telukan;

3. Desa Kadokan;

Kecamatan Baki 

1. Desa Ngrombo;

2.Desa Mancasan;

Muryanto menjelaskan penyebab banjir biasanya disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi sehingga air sungai meluap

"Potensi banjir luapan sungai," tegasnya.

Sedangkan untuk wilayah berpotensi terjadi tanah longsor bisa terjadi di wilayah perbukitan.

Baca: Kenaikan Iuran BPJS Capai 100 Persen, Praktisi: JKN Perlu Berbenah

Kecamatan Bulu

1. Desa Sanggang;

2. Desa Kamal;

Kecamatan Weru 

Desa Tawang

Persiapan BPBD Sukoharjo

Kantor BPBD Kabupaten Sukoharjo tangkap layar Google Maps

Menurut infromasi dari BMKG, secara umum wilayah Jawa Tengah mulai Oktober sampai November 2019 akan memasuki musim penghujan.

Khusus untuk Sukoharjo perkiraan pertengahan bulan November 2019.

Jadi bulan Oktober sampai November ini masuk transisi untuk musim kemarau ke musim penghujan.

Untuk  itu, BPBD Sukoharjo telah mengambil langkah preventif jelang datangnya musim penghujan.

"Kami sudah mengirim surat kepada para camat di Kabupaten Sukoharjo," ujar Muryanto.

Baca: Rayakan Halloween, Yuk Bermain Trick n Treat di Google Doodle Hari Ini

Menurutnya isi surat tersebut berupa himbauan berkoordiasi kepada lurah atau kepala desa guna untuk penangan bencana.

Selain itu, juga perintah untuk  bisa mengadakan mitigasi secara struktural dan non struktural.

"Seperti bersih-bersih saluran air. Jadi pada saat banjir tidak menuh dengan sampah, air bisa lancar," ungkapnya.

Muryanto juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiap sagaan.

Dirinya juga meminta agar masyarakat juga mengambil langkah pencegahan dengan memangkas atau memotong ranting pohon rawan tumbang yang berdekatan dengan rumah.

Baca: Gerindra Kritik Anies karena Lambat, Analis: Jangan Asyik Main di Medsos, Buktinya Anggaran Bocor

"Pohon terlalu rimbun tidak kuat beban untuk air dan angin bisa menyebabkan pohon tumbang," pintanya.

Muryanto menambahkan saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mengecek rumah yang rangkanya sudah rapuh agar segera diganti, sehingga tidak terbebani angin dan air hujan.

Khusus di wilayah perbukitan di daerah selatan Kabupaten Sukoharjo untuk mengecek lingkungan masing-masing apakah ada rekahan atau tidak.

"Kalau ada ada rekahan tanah untuk ditutup menghindari saat hujan dengan intensitas tinggi air masuk ke rekahan bisa menimbulkan longsor," pungas Muryanto. (*)

(Tribunnews.com/ Endra Kurniawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini