TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Baby (bukan nama sebenarnya) belum genap 6 bulan membuka jasa seks komersial melalui aplikasi MiChat di Kota Semarang.
Perempuan 21 tahun asal Jawa Barat itu mengatakan MiChat bukan aplikasi pertamanya untuk meraup pundi-pundi pengguna jasa esek-esek itu.
"Gue dulu mulai pakai BeeTalk ya. Itu waktu masih di Jakarta. Terus akun gue kena banned (blokir), ada yang nglaporin."
"WeChat pernah juga, lalu di Semarang ini pakainya MiChat," ujarnya pertengahan Oktober ini saat sarapan di ruang makan sebuah hotel Semarang.
Baby membenarkan akunnya dikelola sendiri.
Baca: Borok-borok Sekolah Terungkap Setelah Pelajar Tikam Guru, SMK Ichtus Akhirnya Ditutup
Baca: Aksi Supriadi Selamatkan Istri Saat Terlilit dan Akan Dimansa Ular Piton Sepanjang 6 Meter
Baca: Karyawan BNI 46 Salah Transfer Rp 3.6 Miliar, Nasabah Divonis Bersalah Denda Rp 4 Miliar,
Termasuk pemajangan foto dalam profil pun menggunakan potret wajah sendiri.
"Lu tau itu body gue kan? Cuman soal wajah gue ga berani buka, gue tutupi emotikon."
"Gue belum berani vulgar menampakkan wajah. Bisa dimatiin abah kalau ketahuan. Abah gue kan polwan,"ujarnya seraya tertawa.
Dia membeberkan, tidak semua pelaku jasa esek-esek dalam MiChat sesuai dengan foto profil yang dipajang.
Kebanyakan foto-foto yang digunakan hanya pemanis, bahkan berujung pada penipuan.
Pernah Tertipu Siswa SMP
Baby mengungkapkan pernah beberapa kali tertipu calon pengguna jasanya.
Cerita yang paling menggelikan bagi dia saat tertipu bocah SMP di Semarang.
"Foto profilnya cakep sumpah. Ibarat gue gausah dibayar pun gue ikhlas dapet cowok secakep itu. Kami tukeran WA (Whatsapp)."
"Dia bilang mau BO (booking) gue, dan dia beneran bayar DP Rp 200 ribu dari m-banking.
Tahu-tahu batal, lalu dia video call, ternyata masih bocah, SMP katanya sambil ketawa-tawa," ucapnya sembari menguraikan rambutnya.
"Heran aja, dia masih bocah kok udah tahu BO sama udah bisa transfer uang? Kalau logisnya belum bisa dia buat rekening tanpa KTP kan?" tambah Baby.
Dibooking Pelajar SMA
Putri sulung berstatus anak yatim itu juga membeberkan beberapa kali dibooking pelajar.
Kebanyakan pelajar itu setingkat SMA.
Semula Baby tak mempermasalahkan status pengguna jasanya.
Lama kelamaan dia tak nyaman.
"Gue keinget adek gue. Cowok. Jadinya gak nyaman aja. Sekarang gue berani tolak mereka kalau masih pelajar."
"Ya gak pernah gue tanya mereka dapat duit dari mana. Yang penting tahu kalau itu duit asli," ujarnya.
Baby mematok tarif sekali kencan Rp 700 ribu, durasi pendek sekitar 3 jam.
Sedangkan durasi panjang atau 8 jam dipatok Rp 1,5 juta.
Penelusuran tribunjateng.com, aplikasi MiChat dapat diakses siapapun yang memiliki ponsel android.
Pengguna bisa mengunduh aplikasi di laman Play Store.
Sebelum bisa mengakses akun, pengguna wajib melakukan registrasi dengan nomor ponsel yang aktif.
Akun MiChat bisa digunakan setelah mendapat kode verifikasi melalui pesan singkat.
Data yang dihimpun tribunjateng.com, Kamis (31/10/2019) pukul 12.01, terdapat 44 dari 70 akun bersimbol perempuan yang memasang kode wanita panggilan dalam status.
Data itu tampak dalam submenu "Pengguna di Sekitar" pada aplikasi.
Saat penghimpunan data tersebut, posisi GPS berada di kawasan Jalan Menteri Supeno, Kota Semarang. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul PSK di Semarang Akui Sering Dibooking Pelajar Lewat MiChat