TRIBUNNEWS.COM, Palembang - Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya mengungkapkan hingga saat ini situasi dan kondisi keamanan di Sumsel kondusif dari aksi terorisme.
Hal ini disampaikan orang nomor dua di Sumsel itu ketika menerima tim staf ahli panglima TNI AD yang diketuai Tim Pengumpul Data wilayah provinsi Sumatera Selatan Brigjen TNI Donny Ricky Peack Makaminan, di ruang rapat gubernur, Kamis (31/10) pagi.
"Di Sumsel tidak ada kegiatan yang menunjukkan ke arah terorisme, apalagi secara berkelompok. Terutama untuk simpul-simpul jaringan terorisme", jelasnya.
Selain itu, Wagub Mawardi Yahya menambahkan sebagai tempat transit (persinggahan) bisa saja dimungkinkan, seperti kota-kota persinggahan Prabumulih atau Lubuk Linggau.
Namun untuk komunitas ini sulit atau bahkan tidak ada. Sedangkan untuk penyebaran paham terorisme di ponpes saat ini, dikatakan Mawardi sudah berkurang disebabkan semakin tingginya pengawasan yang dilakukan pemerintah.
Lebih lanjut mantan Bupati Ogan Ilir dua periode itu, memberikan masukan kepada tim staf ahli panglima TNI AD.
" Pertama, agar kepada para pelajar/mahasiswa yang belajar menuntut ilmu di luar negeri di beri pembekalan tentang budaya Indonesia. Hal ini agar terbentuk karakter yang baik tentang pemahaman negara dan budaya kita sendiri, dan tidak terkontaminasi dengan budaya luar yang dapat mempengaruhi pola pikir. Kemudian yang kedua, berangkat dari kejadian penusukan mantan Menkopolhukam Wiranto beberapa waktu lalu, artinya jaringan pelaku bukan lagi berkelompok, namun individu-individu yang terpapar media sosial. Ini perlu kita amati dan cermati", ujar Mawardi.
Sedangkan Ketua Tim Puldata wilayah provinsi Sumsel Brigjen TNI Donny Ricky Peack Makaminan dari tim staf ahli panglima TNI AD mengatakan masalah terorisme saat ini sudah mengkhawatirkan. Kedatangan dirinya bersama tim ke provinsi Sumsel untuk mengetahui dan memetakan sel - sel tidur terorisme di Sumsel.
"Kami ingin mengetahui keberadaan sel-sel tidur ini. Terlebih lagi terkait adanya satuan komando khusus TNI untuk ikut ambil bagian dalam pemberantasan terorisme",terangnya.
Brigjen TNI Donny Ricky Peack Makaminan melanjutkan komando pasukan khusus TNI dalam pemberantasan aksi terorisme terbit melalui Keputusan Presiden guna mengatasi eskalasi munculnya terorisme di Indonesia.
Dirinya pun menegaskan meski situasi dan kondisi keamanan kondusif hal ini jangan sampai membuat lengah dan terlena, serta tetap menjadi perhatian.(*)