Ia menanyakan beberapa warga, Yuni dicari di mana saja tidak ditemukan.
Menurutnya, dalam kejadian itu juga tidak ada indikasi penculikan atau percobaan penculikan.
"Dia itu hilang habis dimandikan. Ibunya jualan soto. Habis maghrib, ada pembeli lalu ibunya melayani. Selesai melayani, tahu-tahu anaknya sudah tidak ada," katanya.
Aipda Ali pun awalnya tidak percaya.
Saat mendapat kabar, ia sedikit tertawa.
Menurutnya, masa zaman sekarang masih ada hal-hal seperti itu.
Namun saat semua tetangga ikut mencari, menurutnya hal itu mungkin saja terjadi.
"Warga sampai seperti orang dulu, menyembunyikan alat-alat rumah. Sempat saya mengarah, mungkin itu tindak pidana, ternyata tidak," jelasnya.
Baca: Pria di Tegal Bunuh Ayah Kandung dengan Kapak, Jasad Dikubur di Septic Tank Lalu Dicor
Baca: Bunuh Ayah Pakai Kapak, Udin Tak Menyesal Tuduh Korban Mendua & Beri Selingkuhannya Motor
Menurut Aipda Ali, setelah ditemukan di belakang pintu rumah, Yuni dalam keadaan menggigil kedinginan.
Ia mengatakan, menurut pengakuan si anak, Yuni dibawa orang besar mandi di kali.
Tapi saat ditanya kali mana, Yuni tidak tahu.
Keesokan harinya saat dikunjungi, Selasa (29/10/2019), Yuni sudah ceria dan sehat.
"Selama menjadi Bhabinkamtibmas di Kelurahan Margadana, ini baru pertama kali ada anak hilang yang kabarnya dibawa wewe gombel," ungkapnya. (fba)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Pengakuan Bocah 5 Tahun di Tegal yang Dikabarkan Dibawa Wewe Gombel, saat Ditemukan Masih Menggigil