News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kepala Sekolah Sering Diteror Pasca Insiden Ambruknya Atap SDN Gentong

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Atap empat kelas di UPT SDN Gentong, di Jalan KH Sepuh No 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, yang ambruk, Selasa (5/11/2019) (surya.co.id/galih lintartika)

TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Di tengah insiden ambruknya empat atap kelas SDN Gentong, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Gentong, Endang Ganefa Listiowati mengaku mendapatkan intervensi.

Endang, sapaan akrab Kepsek, mendapatkan banyak telepon dari orang-orang yang tak bertanggung jawab.

"Istri saya dapat teror dari banyak orang yang mengaku dari pejabat polisi dan meminta uang," kata Djunaedi, suami Kepsek Endang Ganefa Listiowati.

Ia mengatakan, yang paling lucu adalah saat ada orang yang menghubungi dan mengaku sebagai Kapolsek Gadingrejo.

"Saat dihubungi itu istri saya, saya sedang duduk sama Kapolsek. Lah kok ada yang mengaku sebagai Kapolsek," kata dia.

Djunaedi menjelaskan, saat itu si penelepon mengaku sebagai Kapolsek dan siap membuat kasus jatuhnya atap kelas ini tidak lanjut.

Bahkan, si penelepon misterius ini juga siap menyelesaikannya secara kekeluargaan.

Baca: Seusai Insiden Atap SDN Gentong Ambruk, Aktifitas Sekolah Libur, hingga Ini Langkah Nadiem Makarim

Baca: Mendikbud Nadiem Makarim Dijadwalkan Datangi Rumah Korban Pasca Ambruknya Atap SDN Gentong

"Tidak sempat membuka nominal uangnya sih. Tapi siap mengamankan begitu saja. Ini saya juga heran, kok banyak yang menelepon gelap dan meminta uang dalam kondisi seperti ini," tambahnya.

Bahkan, saking penasarannya, ia sempat mengecek peneror misterius ini melalui sebuah aplikasi.

Setelah dicek, nomor ini terdaftar dimiliki seseorang di wilayah Sulawesi Selatan.

Ia menerangkan, dalam kasus ini, istrinya juga merasa terpukul.

Sebab, dua korban meninggal ini adalah keluarganya.

"Istri saya justru sedih sekali. Saya juga bingung, saya juga sering salah paham akhir-akhir ini. Saya berusaha menguatkan dia saja," jelasnya.

Dia menyebut, istrinya baru saja menjabat sebagai Kepsek di SDN Gentong dua tahun sejak tahun 2017.

"Saat itu proyeknya sudah selesai. Proyek renovasi ditangani sama kepsek yang lama. Istri saya ini tidak tahu apa-apa dalam pembangunan bangunan ini. Istri saya sangat terpukul sekali," kata dia.

Detik-detik Tewasnya Guru dan Siswa

Guru dan siswa ini tewas sesaat setelah diselamatkan dari bawah reruntuhan atap kelas UPT SDN Gentong, di Jalan KH Sepuh No 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa (5/11/2019) pagi.

Baca: Kronologi Atap SDN Gentong Pasuruan Ambruk 1 Guru & Siswa Tewas, Mendikbud Nadiem Makarim Bertindak

Akhmad Ikhsan, seorang saksi mengungkapkan, peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 08.15 WIB.

Saat itu, kata dia, di ruang kelas 5A, 5B, siswa sebagian besar sedang olahraga.

Sedangkan untuk ruang kelas 2A dan 2B siswa sedang belajar mengajar.

"Tanpa ada angin dan hujan, brak, mendadak atap ambruk dan langsung menimpa guru serta siswanya," kata dia.

Ia mengatakan, dari luar suara ambruknya atap ini sangat kencang. Ia pun lantas masuk ke dalam.

Puluhan siswa berhamburan keluar. Mereka menangis.

"Guru-guru yang tidak ada di dalam kelas itu langsung datang dan berusaha menenangkan anak-anak. Saya langsung masuk ke dalam kelas untuk mencari korban lainnya," katanya.

Dia menyebut, feeling-nya benar. Masih ada siswa yang terjepit reruntuhan atap kelas, ada yang menangis dan tidak berani kemana-mana. Ia lantas menolongnya.

Tak lama, ia melihat ada baju yang warnanya mirip dengan baju guru di sini. Namun, penglihatannya samar karena hampir keseluruhannya tertutup material.

Baca: Ambruknya Atap SDN Gentong Pasuruan, Polisi Akan Periksa Penanggung Jawab dan Pekerja Bangunan

"Saya langsung bersihkan materialnya. Dan ternyata benar, itu guru. Itu Bu Rini, saya langsung minta bantuan untuk menarik Bu Rini atau Fina Choironi dari tumpukan material," jelasnya.

Setelah berhasil menarik, ia menyebut, guru tampak lemas dan tak berdaya.

Ia menerangkan, tidak ada darah sama sekali. Tapi, respon dari guru ini sudah berkurang.

"Saya sempat kasih nafas buatan tiga kali. Sempat merespon sebentar. Setelah itu, langsung saya gendong dan saya masukkan ke dalam mobil ambulance," jelasnya.

Kondisi terkini dan bersih-bersih SDN Gentong Kota Pasuruan menyambut kedatangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim, Kamis (7/11/2019) siang. Surya.co.id/Galih Lintartika (Surya.co.id/Galih Lintartika)

Ia pun mengaku ikut ke dalam mobil Ambullance dan menuju RS Meidika. Di rumah sakit, guru yang akrab disapa Rini ini diberi penanganan awal.

"Sempat menggunakan alat pompa jantung, tapi nyawanya sudah tidak bernyawa. Ia dinyatakan sudah meninggal dunia," kata dia.

Data Korban

Dari data sementara yang didapatkan, ada 11 orang yang mengalami luka-luka. Mereka saat ini sedang menjalani perawatan di RS Soedarsono Purut Kota Pasuruan.

Baca: Atap SDN Gentong Pasuruan Ambruk, Nadiem Makarim: Saya Ucapkan Belasungkawa

Mereka adalah Z (8), W (11), AM (11), HS (11), A(7), AK (7), SR (8), AG (8), ZS (9). Semuanya warga Gentong. Ada juga K (8) warga Wirogunan, dan A (8) warga Karya Bakti.

Sedangkan dua orang yang sementara ini dilaporkan meninggal dunia. Mereka adalah Fina Choironi warga Kelurahan Mandaranrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan.

Fina adalah pengajar. Ia meninggal saat mengajar. Sedangkan, satu korban lainnya adalah siswa. Ia adalah IA (8) warga Gentong.

Keduanya saat ini masih di RS Soedarsono Purut Kota Pasuruan untuk autopsi. Sementara itu, ada empat bangunan yang atapnya ambruk yakni, ruang 5A, 5B, 2A dan 2B.

Kondisi kelas yang atapnya ambruk di SDN Gentong, Jalan KH Sepuh No 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa (5/11/2019). (SURYA.co.id/Galih Lintartika) (Surya.co.id/Galih Lintartika)

Baru Dibangun 2 Tahun Lalu

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, Siti Zunniati mengaku belum bisa berkomentar banyak.

Ia menyebut, semua keluarga besar sekolah dan semua pihak masih berduka.

Siti Zunniati mengaku sudah melapor ke Sekda Kota Pasuruan dan menunggu arahan lebih lanjut.

Sementara ini, pihaknyaa belum bisa mengambil kebijakan.

Baca: Polda Jatim Turunkan Tim Labfor Selidiki Ambruknya Atap SDN Gentong Pasuruan

"Kami sudah minta petunjuk dari Pak Sekda. Bagaimana nantinya, kami akan menindaklanjutinya," kata dia.

Ia mengaku tidak mengetahui apa-apa. Dia juga tidak mengetahui anggaran detail pembangunan gedung ini.

"Saya hanya menerima laporan kalau bangunan ini dibangun dua tahun yang lalu. Tapi berapa detailnya. Saya kurang tahu. Saya baru tiga bulan jadi PLT di sini," jelasnya.

Siti berjanji akan bertanggung jawab atas insiden ini.

Atap empat kelas di UPT SDN Gentong, di Jalan KH Sepuh No 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, yang ambruk, Selasa (5/11/2019) (surya.co.id/galih lintartika) (Surya/Galih Lintartika)

Ia ikut berbelasungkawa terhadap guru dan siswa yang menjadi korban dalam jatuhnya atap empat kelas ini.

"Untuk langkah lebih lanjut kami tunggu arahan Pak Sekda. Yang jelas, semua korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis," tambahnya.

Secara otomatis, kegiatan belajar mengajar dihentikan sementara. Untuk berapa lamanya, akan ada pembahasan lebih lanjut.

"Nanti akan kami beri kabar selanjutnya. Kami sedang susah. Kami prihatin atas kejadian ini," jelasnya.

Sementara itu, ia juga tidak mengetahui penyebab ambruknya empat atap ini.

Detik-detik Atap SDN Gentong Pasuruan Ambruk, Siswa Berhamburan Nangis, Ada yang Terjepit Reruntuhan (TRIBUNJATIM.COM)

Ia mendapat kabar, empat atap ini ambruk sekira pukul 08.30 WIB. Dia baru mendengar kabar sekira pukul 09.00 WIB.

"Saya langsung ke sini. Sebenarnya saya ngantor di asisten. Karena di Dispendik saya hanya PLT saja. Kami mohon doanya, agar insiden ini tidak terjadi kembali, dan keluarga dari guru dan murid untuk kuat dan ikhlas," tambahnya.

Diduga Ada Kesalahan Konstruksi

Sekretariat Daerah (Sekda) Pemkot Pasuruan Bahrul Ulum menduga, ada kesalahan konstruksi bangunan dibalik ambruknya atap empat ruang kelas di SDN Gentong, Kota Pasuruan yang makan dua nyawa dan puluhan luka-luka.

"Secepatnya kita akan panggil Kadispendik, terkait kejadian yang menimpa anak didik SDN Gentong," tegas Bharul Sekda Kota Pasuruan melalui sambungan selulernya, Selasa (5/11/2019).

Menurut Bahrul, pemicu ambruknya atap sekolah harus dicari. Karena informasi yang dia terima masih simpang siur.

Ruang kelas SDN Gentong Pasuruan yang atapnya ambruk (surya/galih lintartika) (Surya.co.id/Galih Lintartika)

"Rehab sekolah dilakukan tahun 2012. Ada yang bilang 2016. Ini yang tidak jelas," kata dia.

Bahrul menduga, penyebab robohnya atap empat ruang kelas bangunan akibat kesalahan konstruksi. Namun pihaknya tidak mau beramsumsi.

"Untuk pastikan semua itu. Kita akan kordinasi dengan dinas terikait," katanya.

Secara keseluruhan, bangunan sekolah memang bangunan dengan usia cukup lama. Renovasi kala itu hanya sebatas penyesuaian saja.

"Untuk sementara agar proses belajar mengajar, kami akan dirikan tenda di sekolah. Agar murid-murid bisa kembali belajar," ungkapnya.

Detik-detik Atap SDN Gentong Pasuruan Ambruk, Siswa Berhamburan Nangis, Ada yang Terjepit Reruntuhan (TRIBUNJATIM.COM)

Disinggung kapan akan dilakukan perbaikan lagi, Bahrul pastikan segera dilakukan pembangunan sekolahan lagi.

"Kalau rehab kemungkinan tidak. Takutnya peristiwa tersebut terulang lagi. Untuk itu kita akan ajak dewan bahas anggaran. Agar pembangunan gedung sekolah bisa terealisasi," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pasca Atap SDN Gentong Kota Pasuruan Ambruk, Kepsek Sering Diteror Lewat Telepon

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini