Mulai dari bangun pukul 03.00 hingga tidur pukul 00.00 WIB.
Pekerjaannya mulai dari bersih-bersih rumah, memasak, dan menjadi buruh di toko.
"Majikan saya disana itu punya toko, saya bangun jam 3 subuh, menyapu, mengepel, memasak. Kemudian berangkat ke toko, diminta memikul beberapa karungan gula dan beras," katanya.
"Kemudian pulang jam 5 sore, dan melanjutkan pekerjaan di rumah, mulai dari memasak, menyetrika, masak makan malam dan lain sebagainya, majikan saya bilang kamu makan setelah kami makan, kamu tidur setelah kami tidur," katanya.
Vera mengaku berulangkali mendapatkan perlakuan kasar majikannya, mulai dari ditendang, diinjak, dijewer bahkan disiram air kotor.
Majikan menganggap Vera tak patuh dan kerap melawan sehingga berbuat kasar.
Bahkan, Vera sempat disiram air bekas air cucian daging babi karena majikan menganggap melawan perintahnya.
Dia mengaku tidak bisa berkomunikasi karena ponselnya disita oleh majikan.
Baca: Terlalu Sering Ikuti Tren Konsumsi Makanan Manis, Gadis Ini Idap Diabetes hingga Alami Kebutaan
Baca: Tak Tahu Hamil, ART di Palembang Melahirkan Sambil Berdiri, Bayi Jatuh ke Lantai Kamar Mandi
"Semakin melawan saya semakin dianiaya, saya dimasukkan ke kamar, ditendang, ditampar bahkan diinjak menggunakan sepatu hak tinggi, hingga tempurung kaki memar-memar," katanya.
Majikan pun sempat mengembalikannya ke agensi, beberapa hari di agensi dirinya kembali disiksa saat diserahkan kepada majikan baru.
Majikan kedua juga melakukan hal yang sama, bahkan sempat hendak dibuang ke hutan.
"Saya dibangunkan jam 01.00 dibawa ke mobil, lalu mau dibuang ke hutan. Saya melawan dan berontak. Katanya saya sudah dibeli Rp 35 juta. Kalau mau bebas saya harus membayar dulu uang itu," jelasnya.
Beruntung Vera dan Nica berhasil diselamatkan setelah keduanya mengelabui majikan saat diajak untuk memperpanjang paspor di Batam. (jhn)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Kisah Pilu 2 Gadis Sumsel Dijual ke Malaysia, Kerja 20 Jam, Disiksa & Dibuang, Dibeli 35 Juta