TRIBUNNEWS.COM, SINTANG - Ibu Semit namanya. Dia warga Desa Korong Daso, Kecamatan Ambalau, Kabupaten Sintang.
Perahu yang ditumpangi Semit, sedang bersandar di tepian Sungai Gilang ketika rombongan Puskesmas Nanga Kemangai dan Dinkes Sintang berpapasan.
Spead bermesin 15 hp yang ditumpangi rombongan Puskesmas yang hendak melakukan verifikasi Desa ODF, memutuskan berhenti tatkala melihat ada perempuan hamil besar terbaring di atas perahu. Dia lah ibu Semit.
"Di jalan kami ketemu sampan yang membawa ibu hamil yang hendak melahirkan dari Desa Korong Daso," kata Veronika Tuti kepada Tribun Pontianak.
Tuti, merupakan bidan yang mengabdikan diri di wilayah pedalaman Sintang. Hampir semua desa di hulu Sungai Ambalau, sudah dikunjungi.
Jika tidak ada jadwal kunjungan, Tuti standby di Puskesmas Nanga Kemangai.
Naluri Tuti sebagai seorang bidan bangkit. Dia bergerak mendekati ibu Semit yang terbaring di geladak perahu berbantalkan terpal yang digunakan untuk menutup segala pakaian dan barang bawaan.
Dengan sigap, telapak tangan Tuti memeriksa perut buncit Semit. Tampak seorang warga membantu Tuti dengan memayungi Semit agar tidak kepanasan.
Semit, terlihat meringis ketika perutnya disentuh tangan Tuti.
"Hamil anak pertama. Saya hanya memastikan udah mau melahirkan atau belum," cerita Tuti.
Setelah kondisi ibu Semit dan bayinya dipastikan baik-baik saja, Tuti dan rombongan pamit melanjutkan perjalanan menuju Desa Kolangan Juoi.
"Kondisi ibu dan bayi baik saja. Karena hamil pertama, proses penurunan kepala bayi mungkin dirasa agak sakit. Karena masih lama jadi mereka lanjut ke Puskemas dan menunggu di rumah tunggu kelahiran," ungkap Tuti.
Baca: Derita Kanker Paru, Berat Seorang Wanita Hamil di Sintang, Kalimantan Barat Hanya 30 Kg
Baca: Bobot Ibu Hamil di Sintang Kalbar Hanya 30 kg, Miranti Yakin Mukjizat akan Datang
Baca: Tips Menjalankan Ibadah Umrah untuk Ibu Hamil
Veronika Tuti bertemu dengan ibu hamil di pinggir sungai pada 28 Oktober 2019 lalu.
Semit dan rombongan selamat sampai tujuan akhir di kota Kecamatan Ambalau.