Jawaban dari perempuan itu menguatkan keterangan sang anak kalau Surono bekerja di Bali.
"Bahkan katanya sudah beristri lagi," imbuh Misli.
Karena keterangan itulah, dirinya percaya saja.
Misli tak tahu kalau mereka sedang bersandiwara.
Ketiadaan Surono tidak membuat curiga warga sekitar, karena memang Surono pernah bekerja di Bali, selain bekerja di ladang dan kawasan hutan tempatnya menanam kopi.
Warga tidak curiga karena lokasi rumah Surono yang terbilang berjarak cukup jauh dari tetangganya.
Rumah itu dikelilingi sungai, juga persawahan sehingga berjarak beberapa puluh meter dari rumah tetangga terdekat.
Sedangkan Suroto, adik Surono yang tinggal di Kecamatan Ambulu, juga pernah bertanya mengenai keberadaan sang kakak.
Bahkan saat Hari Raya Idul Fitri 2019, Suroto juga berkunjung ke rumah itu.
"Tetapi kakak saya tidak ada di rumah," ujar Suroto.
"Katanya kerja di Bali, kemudian juga di Lombok," sambungnya.
"Bahkan istrinya cerita kalau (Surono) sudah nikah lagi, karena itulah istri kakak saya menikah juga sama suami sirinya yang sekarang (Jm/Jumarin)," ujar Suroto.
Saat berkunjung ke rumah kakaknya, dia menemukan dapur rumah kakaknya sudah terbangun bagus.
Pun musala yang akhirnya diketahui sebagai lokasi penguburan jasad Surono.