TRIBUNNEWS.COM - Kasus mayat pria dicor di bawah musala masih menimbulkan teka-teki lantaran istri dan anak korban yang justru saling tuduh.
Anak korban, Bahar, mengaku mimpi bapaknya sebelum akhirnya mengetahui sang bapak telah dibunuh.
Sementara, istri korban, Busani, malah menikah lagi seusai kepergian suaminya.
Penemuan mayat pria yang dicor di bawah lantai musala menggegerkan warga Jember.
Peristiwa tersebut terjadi di Dusun Jurojo, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Jember, Jawa Timur, pada Senin (4/11/2019).
Baca: Jasadnya Ditemukan Dikubur di Musala Rumah, Tetangga Tak Pernah Curiga Keberadaan Surono
Baca: POPULER: 5 Fakta Mayat Pria Dicor di Bawah Musala, Asmara dan Warisan Diduga jadi Motif Pembunuhan
Pria tersebut adalah Surono (51), korban pembunuhan yang hingga saat ini belum diketahui siapa pelakunya.
Pengakuan yang saling bertentangan dari anggota keluarga Surono membuat polisi belum menentukan tersangka.
Busani dan Bahar malah saling menuding soal siapa pelaku pembunuhan.
Berikut iki fakta terbaru dari kasus mayat pria yang dicor di bawah lantai musala rumahnya yang dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber.
1. Bahar ngaku mimpi bapaknya
Bahar memang menjadi saksi pertama yang menguak kasus tersebut.
Anak Surono tersebut mengadu kepada Kepala Dusun Juroju, Misli.
Misli kemudian melaporkan pengaduan Bahar ke Polsek Ledokombo, pada Minggu (3/11/2019).
Setelah menjalani pemeriksaan di kantor polisi, akhirnya terkuak alasan Bahar mengungkap kasus tersebut.
Mengutip dari Surya Malang, Bahar mengaku mimpi bertemu dengan sang bapak.
Kepada Misli, Bahar bercerita bahwa dirinya bermimpi bertemu dengan Surono.
Mimpi Bahar setelah kepergian Surono berbulan-bulan membuatnya menanyakan keberadaan sang bapak kepada ibunya, Busani.
Setelah menghubungi Busani, Bahar mendapat jawaban jika sang bapak telah meninggal dunia.
Saat bertanya siapa pembunuh sang ayah, Busani menyebut bahwa Surono dibunuh oleh Jumarin.
Jumarin merupakan suami siri dari Busani alias ayah smabung Bahar.
2. Istri Surono malah nikah lagi
Belakangan diketahui, istri Surono telah menikah siri dengan pria lain bernama Jumarin.
Bahkan Jumarin juga ikut meminta perlindungan polisi setelah kasus tersebut terkuak.
Busani menuturkan kepada tetangga dan kerabat, Surono pergi dari rumah untuk merantau ke Bali.
Surono juga disebut Busani telah menikah lagi.
Hal tersebut dijadikan sebagai alasan Busani untuk menikah lagi dengan suami sirinya yang sekarang.
Fakta ini terkuak dari pengakuan adik Surono, Suroto yang tinggal di Kecamatan Ambulu.
Suroto pernah berkunjung ke kediaman Surono saat Hari Raya Idul Fitri 2019.
Saat ditanya, Busani menyebut jika Surono merantau ke Bali dan Lombok.
"Tetapi kakak saya tidak ada di rumah. Katanya kerja di Bali, kemudian juga di Lombok."
"Bahkan istrinya cerita kalau (Surono) sudah nikah lagi, karena itulah istri kakak saya menikah juga sama suami sirinya yang sekarang (Jm/Jumarin)," ujar Suroto kepada Tribunjatim.com, Rabu (6/11/2019).
Baca: Jadi Tempat Jasad Dicor dan Dikubur, Tak Seorang Pun Berani Masuk Rumah Surono
Baca: Istri Korban Pembunuhan yang Dicor di Bawah Mushola Buat Penyidik Heran akan Tingkahnya
3. Tetangga sempat minta nomor telepon Surono tapi ditolak
Kepergian Surono juga membuat penasaran tetangga sekitar.
Kepala Dusun Juroju, Misli, bahkan sempat menanyakan keberadaan Surono kepada Bahar.
Saat ditanya, Bahar menjawab jika sang bapak pergi merantau ke Bali.
Misli juga meminta nomor telepon Surono, namun Bahar tak memberi.
"Saya sudah pernah tanya kepada anaknya Pak Surono (Bh/Bahar). Seingat saya tanya di awal bulan Mei. Karena bulan empat (April), masih ketemu dia (Surono)."
"Saat saya tanya ada dimana Pak Wid (panggilan akrab Surono), anaknya jawab kalau ayahnya bekerja di Bali."
"Bahkan saya sempat minta nomor telepon Pak Wid, tapi nggak dikasih sama anaknya," kata Misli, Rabu (6/11/2019).
Misli pun juga sempat bertanya kepada Busani dan mendapat jawaban yang sama dengan Bahar.
Lebih lanjut, Misli mendapat informasi bila Surono sudah menikah lagi.
"Bahkan katanya sudah beristri lagi," katanya.
Warga kemudian tak curiga lagi lantaran Surono ternyata pernah bekerja di Bali.
Rumah Surono yang terbilang cukup jauh dari tetangga juga tak menimbulkan kecurigaan dari para tetangga.
Hingga tiga hari penemuan mayat Surono, polisi belum menetapkan tersangka pembunuhan.
Busani malah menuding anaknya, Bahar, yang membunuh Surono dengan menggunakan linggis.
Sementara Bahar mengaku, sang ibu bercerita jika pembunuh Surono adalah Jumirin.
(Tribunnews.com/Miftah, Tribun Jatim/Surya/Sri Wahyunik)