News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

TERKUAK Motif Sebenarnya Anak Bunuh Ayahnya & Kubur di Musala di Jember, Perilaku Surono Jadi Alasan

Editor: Januar Adi Sagita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bahar (kanan kapolres) dan Busani (kiri kapolres) tersangka pembunuhan Surono saat rilis di Mapolres Jember, Kamis (7/11/2019). Surya.co.id/Sri Wahyunik

TERKUAK Motif Sebenarnya Anak Bunuh Ayahnya & Kubur di Musala di Jember, Perilaku Surono Jadi Alasan

TRIBUNNEWS.COM, LEDOKOMBO - Persoalan ekonomi, juga asmara menjadi latar belakang persoalan yang akhirnya menyebabkan anak dan istri kompak membunuh Sugiono, alias Surono, alias Pak Wid (51), warga Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo, Jember.

Surono tewas di tangan anak keduanya, Bahar Mario (25), akhir Maret 2019. Sang istri, Busani (45) mengamini dan membantu perbuatan sang anak.

Tujuh bulan berlalu, barulah kasus jasad pria Jember di bawah musala ini terkuak. Surono ditemukan terkubur di dapur rumahnya sendiri.

"Motif pembunuhan itu karena ekonomi, juga ada dendam yang dilatarbelakangi asmara," ujar Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal saat merilis pengungkapan peristiwa itu di Mapolres Jember, Kamis (7/11/2019).

Surono merupakan petani kopi yang memiliki penghasilan cukup banyak. Setahun sekali dari hasil panen kopi, dia bisa mendapatkan hasil penjualan antara Rp 90 hingga Rp 100 juta. Belum lagi, pendapatan dari komoditas pertanian lain yang ditanamnya.

Surono dan istrinya, Busani sudah menikah selama 29 tahun. Pasutri ini memiliki tiga orang anak. Anak sulungnya meninggal dunia, dan tinggal dua anaknya yakni Bahar Mario dan Fatim. Fatim sudah berumahtangga dan tidak bersama sang suami.

Bahar masih ikut orang tuanya, meski sudah menikah. Dia juga kerap bekerja di Bali. Meski begitu, dari penelusuran polisi, Bahar masih kerap meminta uang kepada orang tuanya.

Latar belakang ekonomi didapatkan polisi dari penuturan Bahar dan Busani. Bahar merasa, penghasilan ayahnya banyak, tetapi dia hanya mendapatkan pembagian sedikit.

Sementara Busani merasa, dia hanya mendapatkan sedikit hasil dari penjualan kopi, juga komoditas lain yang ditanam Surono. Busani menduga, uang milik Surono diberikan kepada seorang perempuan yang menjalin hubungan dengan Surono.

Halaman 2 >>>>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini