TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Insiden Jembatan Montigo Resorts Batam ambruk, Kamis (7/11/2019) kemarin mengakibatkan 25 warga negara asing (WNA) asal Singapura menjadi korban.
Kabid Humas Polda Kepri Kombes Erlangga mengatakan, dari 25 korban terjatuh, 13 orang dilarikan ke RS Bhayangkara Polda Kepri di Nongsa.
"12 orang karena lecet atau luka ringan diobati di klinik Montigo. Nah, dari 13 orang yang luka parah terdapat dua orang yang mengalami patah tulang. Di pergelangan kaki dan tulang rusuk. Sudah dilarikan ke Singapura untuk mendapatkan pengobatan. Semua korban WNA asal Singapura," kata Kombes Erlangga, Jumat (8/11/2019).
Dua yang patah tulang, satu berjenis kelamin laki-laki dan satu perempuan.
Sejauh ini, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Hanya luka-luka ringan dan patah tulang saja.
"Ada yang sudah balik ke Singapura. Untuk selanjutnya, Polresta Barelang sedang memeriksa sejumlah saksi dalam insiden ini," tambah Erlangga.
Daftar Nama Korban
Sebanyak 13 warga negara asing (WNA) korban ambruknya jembatan kayu di Montigo Resort Batam dilarikan ke RS Bhayangkara Batam.
"Kalau di sini (RS Bhayangkara) hanya 13. Rata-rata WNA asal Singapura," kata salah petugas rumah sakit, Bripda Indra, kepada Tribun Batam kemarin, Kamis (7/11/2019) malam.
Baca: Nama-nama Korban Ambruknya Jembatan Montigo Resort Batam, Paling Banyak Warga Singapura
Baca: Jembatan Montigo Resort Batam Ambruk, Polisi Periksa Enam Saksi
Menurutnya, akibat kejadian ini seorang pasien mendapatkan perawatan cukup serius.
"Ibu Ralimawati usia 63 tahun cidera di kaki kanan. Keluarga minta dibawa langsung ke Singapura," terangnya.
Dari keterangannya pula, hanya sekitar 2 atau 3 orang turis asal Indonesia yang turut menjadi korban.
Sementara itu, dari salah satu sumber Tribun Batam disebutkan sebanyak 12 korban juga harus mendapat perawatan di Klinik Dokter Syahrial Batu Besar, Kota Batam.