Pada tahun 2018 ia menjabat sebagai Bendahara Osis. Terakhir Tiara terpilih mewakili sekolah untuk membawa baki saat penurunan bendera 17 Agustus 2019 di Taman Kota Singaraja.
Kepergian anak tunggal dari pasangan Dewa Gede Sugiarta dan Jro Nyoman Tri Veni ini membuat seluruh keluarga terpukul.
Sebab kepergian Tiara begitu cepat dan keluhan yang dirasakan saat itu hanyalah deman dan sakit kepala.
Sang Ayah, Dewa Gede Sugiarta saat ditemui di rumah duka menuturkan, demam dan sakit kepala itu mulai dikeluhkan Tiara sekitar seminggu yang lalu.
Pada Senin (28/10/2019), siswi SMA Negeri 3 Singaraja ini mengeluh tidak enak badan. Kepalanya sakit dan badan terasa panas. Ia pun meminta izin kepada guru untuk pulang lebih dulu ke rumah.
Karena sakit yang dialami Tiara dinilai biasa-biasa saja, Sugiarta membawa sang buah hati berobat ke dokter praktik.
Namun, suhu badan Tiara tak kunjung turun. Hari Jumat (1/11/2019), keluarga membawa Tiara ke RSUD Buleleng, untuk cek darah.
Karena kamar inap RSUD itu penuh, mereka melarikan Tiara ke RS Kertha Usada.
"Dari RSUD ke RS Kertha Usada itu dia naik ambulans, masih sempat bercanda. Bahkan di dalam ambulans dia hanya duduk, jadi kami berpikir sakitnya tidak parah," kata Sugiarta.
Kakek Tiara, Dewa Sadnyana mengatakan, setibanya di RS Kertha Usada, tim medis langsung membawa cucu kesayangannya itu ke ruang ICU.
Saat itu, Tiara masih sempat bercanda dengan menyebut perawat-perawat di rumah sakit tersebut tampan.
Namun, saat hendak dipasangi peralatan medis seperti oksigen dan detak jantung, Tiara tiba-tiba berontak. Hingga petugas medismenyuntikkan obat penenang.
Selang beberapa menit kemudian, kata Dewa Sadnyana, Tiara semakin drop dan tak sadarkan diri (koma). "Sudah dilakukan pengecekan darah dan lendir.
Hasilnya negatif. Sampai sempat dites HIV, hasilnya juga negatif. Dokter juga bingung Tiara itu sakit apa dan obat apa yang harus diberikan.