Sementara itu, menurut Anita pada usia produktif juga rentan terkena visrus hoaks.
Anita yang merupakan putri ketiga Presiden Gusdur tersebut mengungkapkan, berita hoaks setiap tahunnya semakin meningkat.
"Dari data kami, pada 2015 rata-rata hoaks perbulannya 10 hoaks, 2016 menjadi 27 hoaks, 2017 menjadi 58 hoaks atau bahkan lebih karena ada kasus besar Pilkada DKI dan Rohingya, 2018 menjadi 87 hoaks, 2019 menjadi 100 haoks perbulan apalagi bertepatan dengan moment Pilpers," papar Anita.
Anita mengajak seluruh masyarakat Indonesia memerangi hoaks, karena virus hoaks dapat memecah-belah siapapun.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)