TRIBUNNEWS.COM - Kepolisian mengungkap hasil temuan dari olah tempat kejadian perkara (TKP) bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11/2019).
Proses olah TKP itu dilakukan oleh anggota Detasemen Khusus (densus) 88 bersama Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis), dan laboratorium forensik (labfor).
Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, tim Inafis telah berhasil mengidentifikasi identitas pelaku dari pemeriksaan sidik jari.
"Hasil dari sidik jari yang ditemukan oleh tim Inafis di TKP, dari pemeriksaan sidik jari tersebut, penyidik dari inafis sudah mengetahui identitas dari pelaku," katanya, Rabu (13/11/2019) di Mabes Polri, Jakarta, melihat siaran langsung YouTube KOMPASTV.
Dedi mengatakan, pelaku yang berhasil diidentifikasi oleh polisi tersebut berinisal RMN.
"RMN berusia 24 tahun, lahir di Medan, dengan status mahasiswa," ungkapnya.
Dedi menambahkan, pelaku melakukan aksinya seorang diri atau lone wolf, namun tidak menutup kemungkinan pelaku terkait dengan jaringan tertentu.
Baca: Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan Sehari-hari Bekerja sebagai Pengemudi Ojol
"Tersangka setelah diidentifikasi, perilakunya adalah lone wolf (sendiri)," ujarnya.
Ia menjelaskan, hasil olah TKP tersebut masih didalami oleh tim dari labfor dan densus, mengenai jenis bahan-bahan yang digunakan untuk merakit bom tersebut.
Jenis bahan-bahan yang sudah diketahui dari olah TKP tersebut yaitu:
1. Baterai 9 volt
2. Plat besi metal
3. Beberapa paku dengan berbagai ukuran
4. Beberapa irisan dan potongan kabel yang masih akan didalami