Sementara itu, seorang korban dilaporkan meninggal dunia karena syok setelah gempa terjadi.
Korban atas nama Sintia Lasik diduga meninggal karena mengidap penyakit jantung.
"Kami mengonfirmasikan berdasarkan laporan dokter jaga, ada satu orang warga meninggal pascagempa tadi malam," ungkap Kepala Puskesmas Tombatu, John Munaiseche, Jumat, seperti dikutip dari Antara via Kompas.com.
"Jadi korban ini berdasarkan informasi mempunyai riwayat penyakit jantung."
"Ketika terjadi gempa korban shock dan langsung dilarikan ke Puskesmas Tombatu untuk mendapatkan perawatan," imbuhnya.
Agus mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan BMKG untuk mendata kerusakan.
"Upaya yang terus dilakukan yaitu melakukan koordinasi dengan BMKG, BPBD Kabupaten dan kota serta sektor terkait untuk mengidentifikasi korban kerusakan dan kerugian akibat gempa bumi," jelas dia.
Mengutip Kompas.com, sebuah posko penanganan telah didirikan di Jalan Hasan Esa Takoma, Ternate.
Penyebab gempa guncang sejumlah wilayah di Indonesia
Penyebab terjadinya gempa yang hampir bersamaan di beberapa wilayah seperti di Barat Daya Pesisir Selatan Sumatera Barat, Bali, Timut Laut Poso, Timur Laut Ambon, Maluku dan Sulut menjadi sebuah pertanyaan.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono menjelaskan penyebab terjadinya gempa bumi di beberapa daerah sejak Kamis (14/11/2019) malam hingga Jumat (15/11/2019) dini hari tadi.
Menurutnya, wilayah Indonesia memiliki banyak sumber gempa yang memiliki medan dan akumulasi energi penyebab gempa sendiri-sendiri.
"Memang wilayah kita banyak sumber gempa," ungkapnya saat dihubungi Tribunnews lewat sambungan telepon, Jumat pagi.
Saat ditanya kenapa terjadi hampir bersamaan, Daryono mejawab itu hanya terjadi secara kebetulan.