News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Sulawesi Utara

Pascagempa M 7.1 SR di Jailolo Maluku Utara, BMKG Akhiri Peringatan Dini Tsunami

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasca Gempa M 7.1 SR di Jailolo Maluku Utara, BMKG Akhiri Peringatan Dini Tsunami

Pasca Gempa M 7.1 SR di Jailolo Maluku Utara, BMKG Akhiri Peringatan Dini Tsunami

TRIBUNNEWS.COM - Pascagempa berkukuatan magnitude 7.1 SR yang berpusat di Jailolo, Maluku Utara, BMKG telah mengakhiri peringatan dini tsunami.

Sebelumnya, BMKG memberikan peringatan dini tsunami terkait gempa yang berpusat 134 Barat Laut Jailolo, Kamis (14/11/2019) pukul 23.17 WIB.

Namun kini pihak BMKG telah mengakhiri peringatan dini tsunami tersebut pada pukul 01:45:01 WIB.

"Peringatan Dini TSUNAMI yang disebabkan oleh gempa Mag:7.1, 14-Nov-19 23:17:43 WIB, dinyatakan telah berakhir::BMKG" tulis BMKG dalam laman resminya.

Gempa tersebut awalnya terdeteksi dengan kekuatan M 7.4 SR sebelum akhirnya dimutakhirkan menjadi M 7.1 SR.

Pasca gempa tersebut, sempat terdeteksi terdeteksi tsunami di beberapa wilayah.

DIilansir laman BMKG, Beberapa derah tersebut yakni di Bitung dengan koordinat tsunami (1.4390,125.190), Jailolo dengan koordinat (1.0570,127.470), serta Ternate dengan koordinat (0.782,127.388).

Ketiga daerah tersebut terdeteksi tsunami dengan ketinggian kurang dari 1 meter.

Wilayah Bitung terdeteksi tsunami dengan ketinggian 0.10 meter, sementara di Jailolo terdeteksi tsunami setinggi 0.9 meter dan wilayah Ternate terdeteksi tsunami dengan ketinggian 0.6 meter.

Sementara itu, pasca gempa M 7.1 SR tersebut, BMKG melaporkan telah terjadi sekitar 19 kali gempa susulan hingga pukul 01.40 WIB.

Sebelumnya, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, mengatakan daerah yang terkena peringatan dini tsunami yakni Minahasa Utara, Sulawesi Utara dengan status waspada.

Ia menjelaskan perihal status waspada terkait gempa M 7.1 tersebut.

"Status waspada itu ancaman ketinggian tsunaminya kurang dari 50 cm, artinya yang cukup evakuasi hanya masyarakat di pinggir pantai."

"Kemungkinan tidak masuk daratan ini, namun tetap saja harus waspada karena khawatir dengan adanya dengan gelombang pasang." ujarnya dalam wawancara bersama Kompas TV, Jumat (15/11/2019) dinihari.

(Tribunnews.com/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini