Di luar kelompok itu dianggapnya kafir," ujarnya.
Keluarga Syafri, sangat jarang bersosialisasi.
Istri Syafri pun sudah mengubah penampilannya.
Di saat lebaran mereka beribadah di tempat lain.
Syafri dulunya seorang Sekuriti di Ujung Baru, Belawan yang dipecat karena tak mau menghormat pada bendera.
"Adalah beberapa bulan lalu dipecatnya. Dia dipecat dia karena tak mau hormat bendera," katanya.
Hingga saat ini, tim gabungan polisi masih berada di Jalan Tambak Lingkungan 20, Kelurahan Sicanang (Canang Kering) Kecamatan Medan Belawan.
Rumah Syafri hanya berjarak sekitar 100 meter dari rumah Rudi Suharto (52), ayah Fadli, Aris dan Andre yang juga teman satu pengajian dengan Rabbial Muslim Nasution, Pengantim bom di Mapolrestabe Medan.
Menurut Djuhadi, ketiga anak Rudi itu sangat jarang tampak berkomunikasi dengan Syafri.
Seperti diberitakan sebelumnya, tim gabungan dari Polda Sumatera Utara, Polrestabes Medan dan Polres Pelabuhan Belawan menyisir ke beberapa titik yang diduga terkait insiden bom bunuh diri di Mako Polrestabes Medan pada Rabu pagi (13/11/2019).
Pria yang melakukan aksi bom bunuh diri diketahui bernama RMN alias Dedek (24), yang alamat KTP nya berada di Jalan Jangka, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah.
Polisi kemudian menyisir ke rumah mertua dan tempat tinggalnya di Pasar 1 rel, Kelurahan Tanah 600, dan Pasar 2 Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, pada Rabu sore. Berlanjut pada malam hari, polisi juga menyisir ke Belawan.
Wakapolda Sumut, Brigjen Pol. Mardiaz Kusin pada Kamis sore menjelaskan bahwa sudah 12 orang diamankan masih sebagai saksi.
Mereka adalah istri Rabbial, orangtua, mertua, kerabat dan tetangganya.