Semangat hidup Aipda Andrew datang dari istri dan ketiga anaknya, Putu Ayu Rania Putri (5), Made Ngurah Satya Putra (3) dan Ngurah Arya Wiguna (7 bulan).
Ia tetap semangat melaksanakan tugas meskipun menggunakan kaki palsu.
“Saya berjalan harus pelan-pelan. Akibat kaki dipotong di atas lutut maka saya jalan harus menggunakan pinggul,” ungkapnya.
Ia mengaku bahwa kaki palsu yang digunakannya sangat tidak nyaman sehingga sering merasa nyeri.
Rasa nyeri itu dirasakan setiap hari sehingga mengganggu waktu tidurnya.
“Saya berharap rasa sakit ini segera hilang. Saya juga mohon dukungan dan perhatian dari pimpinan agar lebih semangat melaksanakan tugas sehari-hari.
Saya menjadi tulang punggung di keluarga, istri juga belum bekerja sejak saya pindah ke Bali,” tambahnya. (zaenal nur arifin)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kisah Pilu Personel Polda Bali yang Ditembak di Poso, Putra: Bayangan Saya Waktu Itu Pasti Akan Mati,