Sementara, seorang WPS asal Jakarta, Ila (33) menilai, dana sebesar Rp 6 juta memang tidak cukup untuk membuka usaha.
Apalagi, bagi dia yang tidak memiliki lahan untuk usaha. Meski demikian, dia mengaku akan menggunakan dana tersebut sebaik mungkin untuk merintis usaha.
"Saya mau pulang dan tidak ada niatan untuk kembali kesini, sudah ada rencana mau bikin warteg," tambahnya.
Seorang WPS asal Indramayu, Karin (20) mengatakan akan langsung pulang selepas seremonial ini.
Dia berencana akan menata hidup di kampung halaman dengan membuka usaha sembako.
Dia pun sudah bersiap-siap untuk meninggalkan lokalisasi tersebut jauh-jauh hari mengingat selama ada isu pentupan, kawasan GBL sudah mulai sepi.
"Sudah sepi. Habis ini paling pulang, uangnya untuk usaha sembako," tutur WPS yang sudah menetap di GBL selama satu tahun. (eyf)