News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ledakan di Kejari Parepare

Ledakan di Kejari Parepare, Ini Fakta-fakta Lengkapnya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ledakan di Kejari Parepare Berasal dari 490 Detonator Barang Bukti. Tiga personel Gegana dengan peralatan lengkap berada di lokasi untuk memeriksa kondisi pasca-ledakan di Kejari Parepare, Selasa (19/11/2019).

TRIBUNNEWS.COM -- Ledakan terjadi di halaman belakang Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa (19/11/2019) sekitar pukul 14.50 WIT.

Akibat ledakan tersebut, tiga bangunan di sekitar lokasi kejadian mengalami kerusakan. Selain itu, membuat warga yang berada di sekitar pun menjadi panik.

Bahkan, warga mengira suara ledakan tersebut karena gempa bumi atau petir. Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Parepare Amirudin menyebutkan, ledakan yang terjadi di halaman belakang kantor Kejari, berasal dari 490 detonator barang bukti hasil sitaan yang ditanam pada September 2019 lalu.

Namun, penyebab ledakan tersebut masih dalam penyelidikan aparat kepolisian.

Berikut fakta selengkapnya:

1. Warga mengira gempa bumi

Samier, seorang pengacara yang berada di kantor Pengadilan Negeri Kota Parepare, mengira bahwa suara ledakan karena gempa bumi atau petir. "Saya kira sudah kiamat, karena mendengar ledakan keras," ungkap Samier, Selasa.

Baca: Tak Diambil Selama Bertahun-tahun, Ratusan Kendaraan Sitaan Sampai Berkarat dan Berlumut

Baca: Seorang Buruh Lepas Berusia 56 Tahun Jadi Pelaku Pencabulan Siswi TK

Baca: KPK: Uang Rp 10 Juta yang Diterima Menteri Agama Jadi Barbuk Kasus Suap Seleksi Jabatan

Hal serupa disampaikan warga Kelurahan Bumi Harapan, Jepe. Jepe mengatakan, ledakan itu terdengar begitu kuat.

2. Ledakan terdengar hingga satu kilometer

Jepe mengatakan, awalanya ia mengira suara ledakan yang ia dengar karena gempa bumi atau petir.

"Ledakan itu terdengar hingga satu kilometer dari jarak kejadian. Saya pikir itu gempa bumi," kata Jepe, warga Kelurahan Bumi Harapan.
Akibat ledakan tersebut, bangunan Kejari Parepare rusak. Selain itu, membuat warga yang berada di sekitar pun menjadi panik.

3. Tidak ada korban jiwa

Kapolres Parepare AKBP Budi Santoso mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab ledakan yang terjadi di Kejari Parepare.
"Penyebab ledakan belum diketahui, kita akan sampaikan jika sudah diketahui. Tiga personel Gegana Brimob masih melalukan penyidikan," katanya.

Kata Budi, tidak ada korban jiwa dalan kejadian itu, namun sejumlah bangunan di kantor kejaksaan dan rumah dinas jaksa rusak.

"Tidak ada korban jiwa, ada dua bangunan yang kaca dan plafonnya rusak parah," kata Budi.

4. Ledakan berasal dari 490 detonator barang bukti

Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Parepare Amirudin menyebutkan, ledakan yang terjadi di halaman belakang kantor Kejari, Selasa (19/11/2019) berasal dari 490 detonator barang bukti hasil sitaan yang ditanam pada September 2019 lalu.

Amirudin menjelaskan, pada September lalu, Kejaksaan memusnahkan 490 detonator dengan cara ditanam di halaman belakang kantor Kejari Parepare. Detonator itu ditanam dengan menggunakan semen.

"Namun detonator itu meledak tadi siang. Kami tidak tahu penyebabnya apa," kata Amirudin saat dihubungin Kompas.com, Selasa.

5. Kaca dan plafon rumah dinas jaksa rusak

Ledakan keras terdengar berasal dari halaman belakang Kantor Kejaksaan Negeri Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa (19/11/2019).

Kasi Intel Kejari Parepare Amiruddin mengatakan, akibat ledakan yang terjadi di halaman belakang Kantor kejari mengakibatkan rumah dinas Kepala Kejari dan kasi intel rusak.

Dijelaskannya, rumah dinas dirinya dan kajari tepat berada di depan halaman belakang kantor Kejari.

Ketika ledakan keras itu terjadi, plafon kedua rumah itu rusak.

"Ledakan itu kan di dalam tanah dan membuat getaran. Rumah dinas Kajari dan saya plafon dan jendelanya rusak," kata Amiruddin.
Amiruddin mengaku saat kejadian pihaknya masih melakukan aktifitas kantor.

"Saat kejadian kami masih bekerja, beberapa jaksa ada di Pengadilan. Kami sempat panik," terang Amiruddin.

6. Satu bangunan kantor dan dua rumah rusak

Pasca-ledakan yang terjadi di halaman belakang Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa (19/11/2019) sekitar pukul 14.50 WIT, mengakibatkan tiga bangunan di sekitar lokasi kejadian mengalami kerusakan.

"Akibat ledakan ini ada tiga gedung yang rusak. Kantor kejaksaan dan dua rumah di sekitar lokasi kejadian," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibarhim Tompo, seperti dikutip dari TribunParepare.com.

Masih dikatakan Ibrahim, akibat ledakan itu, seperti kaca-kaca jendela dan plafon dari tiga bangunan tersebut hancur dan retak.

Baca : Ternyata Bukan Ahok BTP, Sandiaga Uno Dikabarkan Pimpin BUMN Sektor Energi Ini, Simak Rekam Jejaknya

7. Detonator yang ditanam dengan dicor suatu saat akan meledak

Mantan Kapolres Parepare AKBP Alan Gerrit Abbas yang kini menjabat sebagai Wakil Direktur Lantas Polda Sulawesi Utara mengatakan, kalau pihaknya sudah jauh-jauh hari memprediksi bahwa detonator yang ditanam dengan dicor di halaman Kejari Pareapare suatu saat akan meledak Ia mengaku tidak setuju detonator dimusnahkan dengan cara dicor karena tidak aman.

Sebab, detonator atau pemicu bahan ledakan itu ibarat bom waktu.

"Waktu itu sudah saya prediksi di depan teman-teman jurnalis, bahwa detonator itu akan meledak setiap saat, hanya menunggu waktu. Saat itu saya sudah peringatkan pemusnahan itu termasuk tindakan berbahaya," kata Alan melalui pesan WhatsApp, Selasa (19/11/2019).

8. Polisi marah tidak dilibatkan dalam pemusnahan detonator

Alan mengaku pihaknya sempat marah atas tidak dilibatkannya kepolisian dalam pemusnahan detonator.

Diceritakannya, saat itu, tahun 2015, kepolisian tidak dilibatkan dalam pemusnahan 15.000 detonator.

"Saya sudah bilang tahun 2015 silam saat saya menjabat sebagai Kapolres Parepare kan? Saat itu, polisi tidak dilibatkan dalam pemusnahan barang bukti 15.000 detonator yang dicor kemudian ditanam," katanya.

Sumber: KOMPAS.com (Suddin Syamsuddin | Editor: Farid Assifa, Candra Setia Budi dan David Oliver Purba)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Lengkap Ledakan di Kejari Parepare, Diduga dari 490 Detonator yang Ditanam hingga Polisi Marah"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini