Rumah berukuran sekitar 5X5 meter ini rata dengan tanah setelah disambar petir.
Tidak ada harta benda apapun yang dapat diselamatkan kecuali pakaian di badan korban. Pemilik rumah pun selamat setelah dievakuasi tetangganya beberapa saat sebelum peristiwa tersebut.
”Cuma baju di badan lah yang bisa diselamatkan selain itu habis. Lantai rumah saja terkelupas dihantam petir,” ujar Muhammad Sabaruddin alias Rois kepada Serambinews.com.
Sementara empat warga yang tersetru masing-masing Murni, Isharmoko, Siti Yulinar dan Zahira.
Satu diantara korban yakni Murni mengalami luka berat dengan kondisi tubuh mengelupas.
Dikabarkan, Murni mengalami luka di sebagian tubuhnya dan bagian kaki terkelupas akibat sengatan setrum alam. Bahkan, Murni sempat ditanam dalam lumpur guna menghilangkan setrum di tubuhnya.
Setelah itu, Murni dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam.
Kemudian, Siti Yulinar juga mengalami kebas hingga sekarang. Tangannya seperti tak berdaya bahkan saat wartawan menyambangi ibu dua anak itu harus memapah tangan kanannya agar dapat terangkat.
Baca: Warga Bawan Sultan Daulat Cemas Dengan Munculnya Harimau Sumatera di Perkebunan
”Sampai sekarang masih kebas, kaya tak berdaya,” ujar Siti Yulinar yang ditemui wartawan di rumah orang tuanya.
Dua korban lain Isharmoko dan dan Zahira. Ishar adalah suami Murni. Ishar sudah pulih meski mengalami kebas.
Kondisi serupa juga diakui Zahira, balita yang mengaku kaget akibat tersetrum.
Zahira yang merupakan anak bungsu Muhammad Sabaruddin mengaku terkejut dan gemeter akibat disambar petir.
Informasi yang dihimpun Serambinews.com, petir menghantam tiga rumah sederetan degan yang terbakar.
Awalnya, rumah milik Ido Hartono lalu merambat ke Isharmoko hingga berakhir di rumah milik Muhammad Sabaruddin.