TribunSolo.com/Adi Surya Samodra
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Sragen, Jumbadi, mengakui peristiwa naas yang menewaskan anggotanya saat latihan baru kali pertama terjadi.
"Baru sekali itu (terjadi), terus makanya saya sudah bilang sebelum kejadian (kami) sudah antisipasi kepada teman-teman," aku Jumbadi kepada TribunSolo.com, Selasa (26/11/2019).
"(Dengan) memberikan pelatihan juga, memberikan saran-saran, penjelasan-penjelasan, penyuluhan di ranting-ranting dalam sarasehan," imbuhnya membeberkan.
Jumbadi menuturkan peristiwa yang menewaskan salah seorang anggotanya, MA (13) tidak ada unsur kesengajaan.
"Mungkin kebetulan, tidak sengaja, kebetulan mungkin siswa mentalnya kurang siap atau mungkin punya kelainan, itu kan tidak tahu," tutur Jumadi.
Jumbadi tidak menampik olahraga pencak silat berisiko tinggi, termasuk risiko kematiannya.
"Risikonya tetap tinggi karena (bisa) membuat/menghilangkan nyawa orang, risikonya juga tinggi," ujar Jumbadi.
Jumbadi mengungkapkan pengurus PSHT akan mengadakan pertemuan dalam waktu dekat ini.
"Saya sudah merencanakan dalam waktu dekat akan mengadakan pertemuan pengurus dan ranting-ranting," ungkap Jumbadi.