News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesilat Cilik Asal Sragen Tewas, Ketua PSHT: Mungkin Kebetulan Mental Siswa Kurang Siap

Editor: Noorchasanah A
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) memeragakan jurus saat mengikuti kegiatan Bumi Reog Berzikir 2018 dan Deklarasi Pemilu Damai di Alun-alun Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (30/12/2018). Kegiatan yang diikuti 45.024 pesilat PSHT dari 307 desa dan kelurahan di Ponorogo tersebut dicatat dan mendapatkan piagam dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) sebagai rekor zikir dan gerakan kolosal pencak silat dengan peserta pendekar terbanyak. TRIBUNNEWS/HO

TribunSolo.com/Adi Surya Samodra

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Sragen, Jumbadi, mengakui peristiwa naas yang menewaskan anggotanya saat latihan baru kali pertama terjadi.

"Baru sekali itu (terjadi), terus makanya saya sudah bilang sebelum kejadian (kami) sudah antisipasi kepada teman-teman," aku Jumbadi kepada TribunSolo.com, Selasa (26/11/2019).

"(Dengan) memberikan pelatihan juga, memberikan saran-saran, penjelasan-penjelasan, penyuluhan di ranting-ranting dalam sarasehan," imbuhnya membeberkan.

Jumbadi menuturkan peristiwa yang menewaskan salah seorang anggotanya, MA (13) tidak ada unsur kesengajaan.

"Mungkin kebetulan, tidak sengaja, kebetulan mungkin siswa mentalnya kurang siap atau mungkin punya kelainan, itu kan tidak tahu," tutur Jumadi.

Jumbadi tidak menampik olahraga pencak silat berisiko tinggi, termasuk risiko kematiannya.

"Risikonya tetap tinggi karena (bisa) membuat/menghilangkan nyawa orang, risikonya juga tinggi," ujar Jumbadi.

Jumbadi mengungkapkan pengurus PSHT akan mengadakan pertemuan dalam waktu dekat ini.

"Saya sudah merencanakan dalam waktu dekat akan mengadakan pertemuan pengurus dan ranting-ranting," ungkap Jumbadi.

BACA SELENGKAPNYA >>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini