TRIBUNNEWS.COM, BANGKA -- Bermimpi mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dibandingkan tempat dirinya bekerja sebelumnya.
Dua gadis asal Bandung Ps (17) dan YY (17) harus mendapatkan kenyataan pahit.
Tragisnya lagi pekerjaan itu malah menjeremuskannya ke dalam kumbangan dosa.
Mirisnya nilai dari kesuciannya itu hanya dihargai Rp 300 ribu itupun masih dibagikan dua dengan Mami pemilik Kafe esek-esek yang ada di Teluk Bayur Bangka.
Dua gadis yang masih ABG (Anak Baru Gede) asal kota kembang Bandung ternyata menjadi korban praktik perdagangan orang.
Satu di antaranya mengaku perawannya terjual dengan harga Rp 300 ribu saja.
PS (17) dan YY (17) tak menyangka nasibnya di tanah rantauan harus berakhir kelam.
Niat bekerja di sebuah kafe (seperti warung kopi) di Pangkalpinang, ternyata hanya sebuah angan yang tak kesampaian.
Keduanya malah dipekerjakan melayani pria hidung belang di kafe esek-esek yang berada di Teluk Bayur.
PS dan YY mengaku mereka diajak salah satu teman dekatnya untuk bekerja di Bangka Belitung, dijanjikan akan bekerja di kafe.
Sesampainya di Bangka selama satu minggu, PS dan YY disuruh melayani empat pria hidung belang.
Diketahui kepergian kedua remaja ini tanpa ijin dari orangtua mereka di Bandung, sehingga keluarga melaporkan kasus ini ke Polsek Sorokan Jeruk Bandung.
"Sudah empat kami layani pria hidung belang, kami tidur satu kamar pada saat melayani, di antara kami keluar, nantinya tidur bersama lagi," pengakuan PS (17) saat diinterogasi Kanit Buser Polres Pangkalpinang Aiptu Mardi Bule, Jumat (29/11/2019).
Saat ditanyakan kenapa mau pulang, PS (17) menjawab pengen pulang saja, tidak ada disuruh sama siapapun, karena merasa ditipu.