Diberitakan sebelumnya, dua remaja putri diduga korban trafficking, berinisial PS (17) dan YY (17) keduanya, warga Bandung, diamankan tim Polres Pangkalpinang di Bandara Depati Amir Bangka, saat hendak bertolak ke Bandung menggunakan pesawat, Jumat (29/11/2019) pukul 12. 45 WIB.
Awalnya polisi menerima informasi korban trafficking hendak pulang ke luar Bangka.
Setelah mendapat laporan, polisi Polres Pangkalpinang berkoordinasi dengan Kepolisan Bandung.
Tim Buser Polres Pangkalpinang, dipimpin Mardi Bule berhasil mengamankan empat orang saat hendak check in.
Ke empat orang tersebut diantaranya, dua diduga korban trafficking, dan dua orang pengantar.
Sebelumnya diduga dua korban ini bekerja di Teluk Bayur, Pangkalpinang, sebagai pelayan om-om.
Keberadaan 2 remaja putri asal Bandung ini dilaporkan oleh keluarganya ke Polsek Solokan Jeruk, Bandung.
Tim Buser Polres Pangkalpinang masih menunggu pihak kepolisian Bandung guna penyelidikan lebih lanjut terhadap dua korban trafficking tersebut. (Bangkapos.com/Yuranda)
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Kisah Kelam Gadis Asal Bandung Keperawanan Hanya Dihargai Rp 300 Ribu Mimpi Kerja di Restoran Ambyar, https://bangka.tribunnews.com/2019/12/01/kisah-kelam-gadis-asal-bandung-keperawanan-hanya-dihargai-rp-300-ribu-mimpi-kerja-di-restoran-ambyar?page=all.