Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Awalnya gadis 16 tahun yang putus sekolah di tingkat SMP ini dikabarkan hilang dari rumahnya namun belakagan diketahui ia menjadi korban prostitusi.
Penemuan gadis berinisial RRG yang jadi korban prostitusi, Rabu (4/12/2019) itu membuat geger Kota Kupang.
Ibu kandung korban, HRR (29) lalu melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Kelapa Lima pada Rabu pagi.
Kepada kepolisian, HRR mengaku anak gadisnya dijemput rekannya Novri Besi alias Novel (19) pada Selasa (3/12/2019) petang.
Namun, korban tidak pulang hingga Rabu (4/12/2019). Hal ini membuat ibunya khawatir.
HRR yang sempat melewati Hotel Sasando Kupang melihat motor matic yang digunakan Novri Besi alias Novel (19) untuk menjemput anaknya.
Ia melaporkan hal tersebut dan korban serta rekannya ditemukan berada di dalam salah satu kamar hotel.
GRR putus sekolah dan aktif dalam komunitas motor matic 'Satu Kaki'.
Sejak itu, ia berhenti sekolah dan bergaul bebas.
Novel merupakan satu anggota komunitas itu dan diketahui baru berpacaran dengan korban.
Novel mengaku telah berhubungan dengan korban beberapa kali dan bertugas menjadi kurir untuk mengantar korban melayani tamu.
Dalam kasus ini, korban dijual dengan metode online (prostitusi online) oleh mucikari Novi Veronika Seran (18) yang menggunakan aplikasi pesan Facebook untuk menghubungi tamu.
Novri Besi alias Novel (19) ternyata menjadi kurir yang mengantarkan korban untuk melayani pria hidung belang.
"Dia (korban) berada dalam salah satu kamar dan bersama kurir yang tadi pagi antarkan dia jam 5 subuh. Kita temukan dia sudah berhubungan dengan seorang laki-laki bernama Koko," kata Kapolsek Kelapa Lima, AKP Andri Setiawan, SH., SIK saat kepada wartawan, Selasa siang.
Saat itu, Koko tidak telah pergi meninggalkan korban usai melakukan transaksi seksual.
Korban dan sang kurir, Novri Besi alias Novel (19) langsung digelandang ke Mapolsek Kelapa Lima untuk dimintai keterangan.
"Kami temukan dia (korban) sudah berhubungan dengan seorang laki-laki bernama koko. Kami belum temukan," ujarnya.
Pihak kepolisian pun bergerak cepat dan berhasil mengamankan seorang wanita yang diduga kuat menjadi germo dan telah menjual korban untuk melakukan transaksi seksual.
Kepada polisi, korban mengaku mendapatkan pesan singkat dari seorang mucikari Novi Veronika Seran (18).
"Sudah kami amankan (germo) dan dia mengakui semalam ada yang order. Jadi dia menawarkan si korban dan kebetulan si korban juga mau," ungkapnya.
Korban juga mengakui bahwa telah dua kali melakukan transaksi seksual dan lokasi transaksi disesuaikan dengan keinginan pelanggan.
Korban mengaku mendapatkan uang sebesar Rp 800 ribu dalam transaksi seksual tersebut.
Sedangkan rata-rata tarif yang dipatok dalam satu kali transaksi seksual berkisar Rp 650 sampai Rp 800 ribu.
Korban mengaku, hasil transaksi seksual dengan Koko masih dibagi kepada Novri Besi alias Novel (19) selaku kurir sebesar Rp 50 ribu dan uang untuk Novi Veronika Seran (18) selaku germo sebesar Rp 100 hingga Rp 150 ribu.
Pihak kepolisian juga telah mengamankan handphone milik mucikari untuk melakukan pengembangan terkait kasus tersebut.
Tidak menutup kemungkinan jika ada keterlibatan oknum lainnya dalam kasus tersebut.
"Dalam pengembangan penyelidikan, nanti akan kami sampaikan kepada rekan-rekan media terkait hasil pengembangan kasus yang melibatkan anak dibawah umur ini," katanya.
Selanjutnya, pihak kepolisian dalam penyelidikan akan memanggil dan memeriksa pihak manajemen Hotel Sasando Kupang.
Demikian disampaikan Kapolsek Kelapa Lima, AKP Andri Setiawan, SH., SIK saat kepada wartawan, Selasa (4/12/2019).
"Nanti kita akan tahu setelah hasil pemeriksaan dia terlibat atau tidak, atau menyediakan tempat. Kami akan cek izin-izin seperti apa," ungkapnya.
Atas perbuatannya, para pelaku dikenakan Undang-Undang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Sementara itu, bertindak sebagai mucikari yakni Novi Veronika Seran (18) diamankan Polsek Kelapa Lima di kediamannya yang terletak di bilangan Tofa, Kota Kupang, Rabu siang.
Ibu rumah tangga yang tengah hamil 7 bulan ini mengaku, menghubungi pria hidung belang bernama Koko menggunakan aplikasi pesan (inbox) Facebook.
Dijelaskannya, ia baru pertama kali 'menjual' korban kepada pelanggan bernama Koko yang saat ini masih di buru polisi.
Lebih lanjut, ia pun baru mengenal Koko dari seorang rekannya beberapa minggu lalu.
Novi membantah jika telah berulang kali 'menjual' gadis kepada pria hidung belang.
"Beta (saya) baru kali pertama buat begini. Karena dari dulu beta sonde (tidak) begini," katanya.
Diakuinya, korban dan rekannya Novri Besi alias Novel yang menghubunginya karena membutuhkan uang.
Setelah sepakat dengan harga dan tempat untuk transaksi seksual sang mucikari memberitahu Novri Besi alias Novel
Selanjutnya, korban lalu diantarkan oleh Novri Besi alias Novel bertemu pelaku
"Dong (mereka) bilang ada butuh uang. Novel dan dia (korban) yang butuh uang, katanya untuk beli handphone," katanya.
Sesuai perjanjian, ia akan mendapatkan komisi sebesar Rp 100 ribu setelah korban mendapatkan uang dari Koko atas jasa transaksi seksual itu.
Namun, ia belum mengambil uang tersebut karena korban dan rekannya sudah diamankan polisi.
Sementara itu, pacar korban A (16) mengaku kaget sang pacar menjalin hubungan dengan Novel dan menjadi korban atas kasus tersebut.
Diakuinya, sifat pacarnya berubah setelah bergaul dengan pelaku.
"Saya sempat lihat tadi malam pacar saya dia (Novel) jemput. Saya mau kejar gunakan motor tapi tidak dapat," papar siswa salah satu SMA negeri di Kota Kupang ini.
Pihaknya berharap para pelaku mendapatkan hukuman setimpal dengan perbuatannya.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Ini Kronologi Lengkap Gadis 16 Tahun di Kupang Jadi Korban Prostitusi,