News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hampir 80 Persen Klien Rehabilitasi Klinik Pratama BNN Tala Berstatus Pelajar

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Press release tahunan BNNK Tanahlaut

Laporan Wartawan Banjarmasin Post Milna Sari

TRIBUNNEWS.COM, PELAIHARI - Klien rehabilitasi klinik Pratama BNN Kabupaten Tanahlaut ternyata didominasi kalangan pelajar.

Berdasarkan jenis pekerjaan dan keadaan per 30 November 2019, pelajar sebanyak 24 orang (79,59 persen), ASN dua orang (5,88 persen), Polisi 1 orang (2,94 persen), Swasta tiga orang (8,82 persen) dan tidak bekerja satu orang (2,94 persen).

Kepala BNNK Tala,  M Faisal Sidiq mengatakan, tingginya jumlah pelajar tersandung narkoba membuat BNN Kabupaten Tanahlaut terus jemput bola melakukan sosialisasi tentang narkoba.

"Kita terus memberikan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan remaja untuk menekan angka pelajar tersandung narkoba," ujarnya kepada Banjarmasinpost.co.id di sela ekspos tahunan BNNK Tanahlaut di di halaman Pertasi Kencana Pelaihari, Rabu (4/12/2019).

Untuk jenis narkoba yang di konsumsi klien rehabilitasi di klinik Pratama BNN Tala yakni jenis ekstasi, sabu-sabu, charnophen (Zenith), Dextromehorpan (Buaya Kuning), alkohol, nikotin, serta lem.

Diakui narkoba saat sekarang sudah merabambah sampai ke desa-desa terpencil.

Baca: Pemasang Kabel Jaringan Seluler di Pelaihari Tewas Kesetrum

Di jelaskan Faisal, data terakhir tahun 2017 hasil kajian Universitas Indonesia (UI) dan BNN, secara nasional berada di angka 1,17 persen, justru di Kalsel lebih dari nasional yakni 1,97 persen.

Kalsel dinyatakan lebih tinggi pengguna charnophen atau zenith.

Tahun 2018 sudah berkurang karena ada peraturan baru, zenit masuk dalam kategori narkotika golongan 1.

"Narkoba di telisik ternyata di dalamnya ada urusan bisnis dan urusan dapur, karena keuntungan yang besar. Contoh sabu seberat 1 gram di Indonesaia seharga Rp 1,5 juta, sehingha bisa di katakan sebagai bisnis turun temurun,"terangnya.

Sementara desa-desa di Tanahlaut tindak pidana narkoba di Kabupaten Tanah Laut yakni Desa Nusa Indah Kecamatan Bati-Bati, Desa Handil Babirik Kecamatan Bumi Makmur, Desa Maluka Baulin Kecamatan Kurau, Desa Tabanio Kecamatan Takisung.

Kemudian Desa Batakan Kecamatan Panyipatan, Desa Tajau Pecah Kecamatan Batu Ampar, Desa Asam-Asm Kecamatan Jorong, Desa Pandan Sari Kecamatan Kintap, Desa Tanjung Kecamatan Bajuin dan Desa Ambungan Kecamatan Pelaihari.

Baca: Rumahnya Terbakar, Kakek Ibrahim Tewas Terpanggang

Pada jumlah tindak pidana narkoba tiga tahun terakhir dari 159 kasus tahun 2017,tahun 2018 sebanyak 101 kasus, tahun 2019 naik jadi 112 kasus, dan untuk barang bukti narkoba dari tahun 2018 sampai 2019 yakni eclxtasi 76 butir, sabu 479,53 gram, dan daftar G 995 butir.

"Klinik Napza di beberapa Puskesmas sebagai perpanjangan tangan BNN di wilayah kecamatan. Dan yang perlu di tekankan banyak salah persepsi tentang rehabilitasi akan di tangkap,tapi justru BNN meleindungi korban dari penyalahgunaan narkoba,"tutup Sidiq.

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Mengagetkan, Klien Rehabilitasi BNN Tanahlaut Didominasi Pelajar

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini