Karena penasaran, akhirnya ia mengecek di sekitar rumahnya.
"Saat dicek, ada tas ransel di depan rumah dekat sumur. Penasaran, aku sempat buka dan terlihat ada kabel dan pipa," ujarnya.
Karena penasaran, membuat Sunariah akan membuka tas tersebut. Namun, tindakannya yang akan membuka tas tersebut dilarang anaknya.
Terlebih, sudah terlihat kabel dan pipa dari dalam tas ransel tersebut.
Sehingga, Sunariah memutuskan untuk melaporkan temuan tas ransel tersebut ke ketua RT.
"Dari ketua RT, langsung lapor polisi. Tidak lama, Gegana juga datang dan mengamankan tas itu. Gegana juga menyisir rumah, agar tidak ada barang lain yang mencurigakan," katanya.
Setelah Gegana mengecek tas tersebut dan memang berisikan kabel serta pipa, membuat tas tersebut langsung dibawa ke mobil Gegana.
Baca: Keluarga Siswi Korban Penganiayaan dan Rudapaksa Minta Pelaku Dihukum Berat
Baca: PNS Kementerian PU Dibunuh Lalu Mayatnya Dicor di Pemakaman, Berikut Kronologi dan Motifnya
Baca: Ahli Waris SDN 6 dan 24 Prabumulih Polisikan Empat Pejabat Terkait Kasus Sengketa Lahan
Di dalam tong mobil Gegana, tim penjinak bom langsung meledakkannya.
"Tidak tahu bom benar atau tidak. Karena, tadi dimusnahkan Gegana," katanya.
Teror bom di Kompleks Sederhana 1 dan penyisiran yang dilakukan akhirnya menemukan sebuah tas di dalam pekarangan rumah milik Sunariah Nomor 1138 RT 16 RW 005 Kelurahan Talang Aman, Kecamatan Kemuning Palembang.
Tak tersebut, langsung diamankan Tim Gegana Brimob Polda Sumsel.
Usai diamankan, tas tersebut dibawa ke mobil Gegana dan dilakukan diskrafter atau di ledakan.
Tetangga Sunariah, Lina (42) ketika ditemui menuturkan, rumah tetangganya itu sempat mendapat telepon dari seseorang dan akan mengebom rumahnya.
Namun, hal tersebut tidak dipedulikannya.