AKP Sulhadi mengatakan, sesuai keterangan petugas medis Ni Wayan Arsini, korban sampai di Pustu Jehem sekitar pukul 15.00 Wita.
Dari hasil pemeriksaan luar, korban mengalami luka robek pada kepala bagian belakang.
"Luka tersebut disinyalir akibat benturan batu (saat hanyut). Pada pergelangan kaki sebelah kiri juga ditemukan bekas benturan batu. Berdasarkan pemeriksaan medis belum ditemukan lebam mayat pada korban, namun saat dibawa ke Pustu korban sudah meninggal," ujarnya.
Wayan Supat Tersetrum
Hujan lebat disertai angin kencang di Bangli pada Sabtu (14/12/2019) juga menelan korban lainnya di Banjar Nyalian, Kelurahan Kawan.
Ni Wayan Supat (50), seorang buruh bangunan meninggal akibat tersetrum listrik.
Ni Wayan Supat berasal dari Banjar Kikian, Desa Sulahan, Susut.
Musibah yang menimpa wanita itu bermula saat hujan deras disertai angin kencang sekitar pukul 14.15 wita.
Supat bersama tiga rekan yang mengerjakan proyek pembuatan jalan setapak di Banjar Nyalian, Kelurahan Kawan, menghentikan pekerjaannya dan berteduh di sebuah gudang tak jauh dari lokasi proyek.
Sekitar 15 menit berselang, kencangnya embusan angin menyebabkan pohon dekat gudang itu tumbang.
Lantaran merasa resah, empat buruh bangunan itu mencari tempat berteduh yang dinilai lebih aman.
Tiga rekan Supat berlari lebih dulu.
Baca: Buang Bayinya, Juniari Nangis Dituntut 8 Tahun Penjara
Baca: Listrik Masih Padam Akibat Hujan Disertai Angin Kencang di Sleman, Tagana Buka Dapur Umum
Supat yang hendak menyusul rekannya, terpeleset dan tidak sengaja memegang kabel penerangan jalan yang posisinya agak rendah akibat tertimpa dahan pohon.
Seketika itu Supat tersengat arus listrik serta mengalami kejang hingga tubuhnya tidak bergerak dan tak sadarkan diri.