TRIBUNNEWS.COM, TONDONG TALLASA - Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Tondong Tallasa, Burhanuddin membeberkan keseharian Sa, siswinya yang tewas karena minum racun di Kampung Paranglombasa, Kecamatan Tondong Tallasa Pangkep.
"Kesehariannya, dia sangat rajin, baik dan penyabar orangnya," kata Burhanuddin kepada Tribun Timur, Jumat (20/12/2019).
Burhan menyebut, almarhumah Sa adalah anak yang dikenal disiplin dan rajin ke sekolah.
"Saat ini dia kelas X atau kelas 10 jurusan IPS, dia dikenal tidak banyak bicara tetapi rajin mengerjakan tugas-tugas sekolahnya," ungkapnya.
Dia menambahkan, meski baru kelas 10, Sa juga mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya.
"Dia mengikuti ekstrakulikuler seperti pramuka dan Palang Merah Remaja (PMR)," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Sa (16) pelajar SMA Tondong Tallasa Pangkep ini ditemukan sudah muntah-muntah oleh kerabatnya di Kampung Parang Lombasa Desa Bantimurung, Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep, Sulsel.
Kapolsek Tondong Tallasa, Iptu Marzuki mengatakan peristiwa itu terjadi, Kamis (19/12/2019) sekitar pukul 17.30 Wita.
Saat itu, kata Iptu Marzuki korban meminum racun Dharmabax 500 EC yakni racun hama di dalam rumahnya.
Baca: Siswi SMA Tewas Minum Racun, Korban Sering Berhalusinasi Melihat Kakaknya yang Sudah Meninggal
Baca: Siswi SMA di Pangkep Meninggal Usai Minum Racun Serangga
Korban hanya berdua dengan adik kandungnya Rahmawati (15) yang sedang tidur.
Mereka hanya berdua di rumah, karena orang tua kebetulan sedang bekerja di kebun.
"Saat itu, hanya almarhumah yang tidak tidur sehingga tidak berselang lama adiknya bangun mencium bau racun, dan telah melihat kakaknya muntah-muntah," ungkapnya, Jumat (20/12/2019).
Saat itu, Rahmawati bergegas menyampaikan langsung kepada kakak iparnya, Rahman (30) petani yang tidur di balai-balai rumah korban.
"Jadi kakak ipar korban langsung tolong ini almarhumah. Dia meminumkan air kelapa dan madu, berharap agar menetralisir racun di dalam tubuh," ujarnya.