TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa pengamanan perayaan Hari Natal di Jawa Timur sudah dipersiapkan.
Persiapan dari Provinsi Jawa Timur tentunya akan lebih diperketat dari tahun sebelumnya.
Mengingat 2018 lalu, ada peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di gereja Surabaya.
Bom bunuh diri tersebut tepatnya di Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, dan Mapolrestabes Surabaya.
Sehingga, Khofifah mengaku sudah berkeliling kota di Jawa Timur untuk memantau pelaksanaan pengamanan perayaan Hari Natal.
Khofifah mengimbau, seluruh elemen masyarakat bisa ikut berperan dalam menjaga keamanan dan persatuan.
"Kami berkeliling tanpa henti mengajak masyarakat Jawa Timur, tentu ini harus ada sinergitas seluruh elemen, terutama juga ormas dan forkopimda menjadi bagian penting untuk saling menjaga dengan masyarakat," ujar khofifah, dikutip dari YouTube tvOne News, Senin (23/12/2019).
"Sesuai dengan pemetaan yang terupdate, semua bisa terkawal dengan baik," ujarnya.
Gubernur Jawa Timur ini pun berharap pelaksanaan Hari Natal di Jawa Timur bisa berjalan secara kondusif.
Selain itu, dengan keikutsertaan berbagai elemen masyarakat, Khofifah ingin semua bagian dari perayaan Hari Natal nanti bisa terkawal dengan baik.
"Mudah-mudahan kita bisa menjaga ini sampai seluruh proses yang kita harapkan berjalan dengan kondusif, semua bisa terkawal," imbuhnya.
Sebelumnya, Khofifah berharap perayaan Natal ini bisa menciptakan persaudaraan antar umat beragama.
Khofifah pun mengunjungi gereja Paroki Gembala, Surabaya, serta berdialog mengenai kesiapan pelaksanaan Misa Natal di sana.
Dalam perayaan Hari Natal ini, Khofifah ingin antar umat beragama saling menjaga persatuan.
"Selalu menjaga persatuan interen dan antar umat beragama, fluktuasi dari berbagai dinamika kehidupan sosial, membangun sesuatu kemungkinan adanya disharmoni," ujar Khofifah, dikutip dari YouTube Kompas TV.
Sehingga dengan adanya persatuan itu, Khofifah menyampaikan, antar umat harus bergandengan tangan menjalin hubungan yang baik satu sama lain.
"Itu yang menjadikan kita harus merakit kembali, membangun kembali, bergandengan tangan kembali," jelasnya.
Perayaan hari Natal seperti ini, ia mengajak semua orang untuk menjadikannya momentum memperkuat persaudaraan.
"Momentum-momentum seperti ini menjadi momentum yang strategis bagi kita, untuk terus menguatkan bagaimana persaudaraan," ungkapnya.
"Terutama dalam perayaan Natal seperti ini, berarti persaudaraan antar umat beragama," jelas Khofifah.
"Tapi yang kita bangun juga persaudaraan interen dan umat beragama," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti)