TRIBUNNEWS.COM - Proses pencarian 13 korban penumpang bus Sriwijaya yang belum ditemukan terus dilanjutkan dan diperluas radius pencariannya.
Dilaporkan Bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang tersebut mengalami kecelakaan terjun ke jurang di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa (24/12/2019).
Dilaporkan Kompas.com, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumsel Kombes Supriadi mengatakan bus dengan nopol BD 7031 AU tersebut mengangkut total 54 orang termasuk sopir dan kondektur.
13 penumpang selamat dari kecelakaan maut tersebut.
Saat ini tim gabungan dari Basarnas, Polisi dan TNI telah menemukan 28 korban yang telah meninggal dunia.
Sementara 13 korban yang belum ditemukan, akan dilakukan pencarian kembali pada hari ini Rabu (25/12/2019).
Supriadi menjelaskan area pencarian akan diperluas hingga radius 5 kilometer dari lokasi jatuhnya bus.
Ia juga menjelaskan bahwa Bus Sriwijaya tersebut berangkat dari pool dan melaju dari Bengkulu mengarah ke Palembang sekitar pukul 14.00.
Awalnya bus tersebut mengangkut sebanyak 27 penumpang, namun sopir diduga mengangkut penumpang gelap di tengah perjalanan.
Pada saat melewati tikungan Lematang Indah KM 9 Pagaralam sekitar pukul 23.15, diduga sopir bus melaju dengan kecepatan tinggi hingga akhirnya terjun ke sungai.
"Diduga tidak dapat mengendalikan laju bus, sehingga bus menabrak dinding pembantas lalu masuk ke jurang se dalam kurang lebih 150 meter dan jatuh ke tengah Aliran sungai lematang," tutur Surpriadi seperti dikutip TribunSumsel.com.
Insiden Sebelum Kecelakaan
Dilansir Sripoku.com, Hasana, penumpang yang selamat dari kecelakaan tersebut menjelaskan Bus yang ia tumpangi sempat mengalami beberapa kejadian sebelum kecelakaan.
Bus Sriwijaya tersebut sempat ditabrak oleh sebuah minibus dan menyebabkan sopir Bus Sriwijaya dan minibus bersitegang.